Sukabumi Update

Bjorka Bobol 3,2 Miliar Data PeduliLindungi, Beri Sampel Data Luhut dan Deddy Corbuzier

SUKABUMIUPDATE.com - Peretas atau hacker Bjorka kembali berulah dan membobol Peduli Lindungi hingga bocorkan 3,2 miliar data.

Dilihat Suara.com dari akun Twitter @secgron, 3,2 miliar data dari Peduli Lindungi itu dikabarkan tidak terenkripsi.

Bjorka menjual data yang berisi nama lengkap, nomor telepon, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan e-mail.

Tak hanya itu, data yang dijual Bjorka juga berisi status Covid-19, riwayat pelacakan kontak, riwayat vaksin, dan lain-lain.

Dalam penjualan 3,2 miliar data kali ini, Bjorka menambahkan sampel data, di antaranya milik Menkominfo Johnny G Plate, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, dan selebritas Deddy Corbuzier.

Bjorka memberikan detail jumlah data yang dia bobol, yakni 94 juta data pengguna, 94 juta data akun yang sudah disortir, 209 juta data vaksin, 1,3 miliar data riwayat check-in, dan 1,5 miliar data riwayat pelacakan kontak.

Dia menjual data Peduli Lindungi tersebut seharga 1 juta USD atau setara Rp15 miliar.

Peretasan data Peduli Lindungi ini disayangkan oleh pengguna @secgron alias Teguh Aprianto karena tidak sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kominfo.

"Kominfo dan BSSN: 'Data di Peduli Lindungi aman karena keamananya berlapis dan dienkripsi'. Sekarang sebanyak 3,2 milyar data pribadi kita semua di Peduli Lindungi bocor dan ternyata tidak dienkripsi. Sudahlah tak kompeten, pelanggar hukum dan penipu pula," kata @secgron.


Retas MyPertamina Beberapa Hari yang Lalu

Sebelumnya, Bjorka sempat berulah juga beberapa hari yang lalu. Bjorka melancarkan aksinya dengan membocorkan data dari aplikasi MyPertamina yang diketahui warganet pada tanggal 10 November 2022.

Data yang diretas oleh Bjorka adalah sejumlah 44 juta (44.237.264).

Dalam data tersebut terdapat nama lengkap, nomor HP, jenis kelamin, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Tak hanya itu, ada pula alamat tempat tinggal, alamat email, dan gaji atau penghasilan (harian, bulanan, dan tahunan).

Tertulis di laman tersebut bahwa 44 juta data yang bocor itu dijual dan dibandrol dengan harga 25 ribu US Dollar (Rp392 juta).

#SHOWRELATEBERITA

Sumber: Suara.com

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI