Sukabumi Update

Dua Tahun Sipelem, Mesin Administrasi Karya Pemuda Desa Cijengkol Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Para Pemuda di Kampung Cijengkol RT 01 RW 05 Desa Cijengkol Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi, membuat inovasi keren. Memudahkan pelayanan administrasi dengan Sipelem (Sistem Layanan Elektronik Mandiri). 

Sipelem sudah berjalan selama dua tahun, terhitung mulai beroperasi pada Oktober 2019. Konsepnya memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan secara mandiri layaknya sebuah mesin ATM.

“Harapannya di setiap kadusunan ada mesin tersebut. Layaknya mesin ATM yang dilengkapi oleh CCTV dan juga beroperasi 24 jam, ketika masyarakat ingin membuat surat menyurat desa tidak harus ke kantor desa, cukup datang ke Sipelem aja,” Jelas Fery Sanjaya, pemuda Desa Cijengkol yang merintis Sipelem saat dihubungi melalui telepon pada Kamis (26/8/21).

Kekinian,  mesin ini cocok dengan situasi pandemi covid-19 karena mengurangi interaksi fisik warga dan petugas pelayanan.  Jika di setiap kedusunan ada,  maka warga tak perlu bergerombol di kantor desa. 

photoMesin Sipelem hasil karya Pemuda Kampung Cijengkol RT 01 RW 05 Desa Cijengkol Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi. - (Istimewa)</span

“Untuk cara kerjanya, tinggal masuk menggunakan NIK, lalu masyarakat memilih Surat yang ingin dibuat, tinggal klik proses saja.  Setelah ada  persetujuan dari desa, bisa print di tempat,” jelasnya.

Terdapat beragam layanan yang disediakan dalam mesin Sipelem.  Mulai dari pembuatan pengantar SKCK, SKTM, SKTM Belajar, SKU, Domisili Usaha, Domisili Pesantren, Domisili Ormas, Domisili Warga, Surat Kematian, Surat Kelahiran, Surat Keterangan Cerai, Keterangan Ahli Waris, Pengantar Nikah, Pengantar Akta Lahir, Domisili Sekolah, dan Izin Keramaian. 

Sejauh ini baru ada satu mesin yang berada di Dusun Pasirkiara yang berjarak 1,5 kilometer dari Kantor Desa Cijengkol.

“Pemerintah Daerah mendukung dan hadir saat peresmian operasional,” ujar Fery.

Baca Juga :

Selama Sipelem ini berjalan, respon masyarakat cukup antusias. Meski belum terjamah semua kelompok usia. 

“Antusiasme masyarakat sejauh ini kebanyakan dari para pemuda, kalau lansia gitu masih jarang. Rata-rata usia 17-30 tahun sudah banyak yang menggunakan mesin sipelem ini, kalau lansia mungkin takut salah atau bagaimana, sejauh ini respon masyarakat baik,” Fery menjelaskan.

Ia berharap Cijengkol bisa menjadi desa wisata berbasis digital yang lebih maju lagi. Beberapa rencana saat ini sedang dalam proses pengembangan. 

“Kalau Cijengkol ini kita bekerja sama dengan karang taruna dan pemerintahan pusat, kita kan selaku pemuda peduli desa, justru kita ini ingin membangun desa berbasis digital, kita kan di Cijengkol ini baru ada 6 titik CCTV, kedepannya ingin membuat 100 titik CCTV di Desa Cijengkol untuk keamanan,” kata Fery 

“Lalu membuat rumah coding agar masyarakat desa dan dari luar yang studi banding akan diajarkan coding dan pemrograman, terus juga kita sekarang di Cijengkol ada gang yang bernama gang whatsapp dan facebook. Kedepannya sedang dalam pengembangan agar bukan hanya penamaan, tapi diikuti dengan suasana atas nama gang tersebut jadi ada nuansa WA dan FB nya untuk swafoto, cuman sejauh ini masih keterbatasan dalam anggaran,” pungkasnya.

(PKL/ UTAMA)

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI