Sukabumi Update

Mengenal Smart City, Konsep Perkotaan untuk Mencapai Kelayakhunian

SUKABUMIUPDATE.com - Smart City atau Kota Pintar merupakan konsep yang ditunjang oleh beberapa elemen ‘cerdas’ untuk mendukung pengembangan kota.

Kota-kota di negara maju mulai bermigrasi dari kota tradisional atau konvensional menjadi Smart City. Hal tersebut tentu ditunjang dengan fasilitas yang mumpuni dan penduduk kota yang peka.

Maka dari itu, Smart City tidak lepas dari peran besar teknologi dan kesadaran masyarakat akan kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Sehingga, pada akhirnya Smart City dapat menyentuh berbagai aspek di dalam kehidupan bermasyarakat di dalam kota dan memberikan kenyamanan bagi penduduknya.

Konsep Smart City

photoSmart City - (wallpapercave.com)

Smart City adalah tempat dimana layanan konvensional dibuat lebih efisien dengan penggunaan solusi digital untuk kepentingan penduduknya dan pelaku bisnis di dalamnya.

Smart City memanfaatkan teknologi digital untuk penggunaan sumber daya alam yang lebih baik dan menghasilkan emisi yang lebih sedikit.

Smart City juga memungkinkan jaringan transportasi perkotaan yang lebih cerdas, peningkatan pasokan air dan fasilitas pembuangan limbah, serta cara yang lebih efisien untuk menerangi dan menghangatkan bangunan.

Di dalam Smart City, administrasi kota menjadi lebih interaktif dan responsif, ruang publik yang lebih aman, dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara efisien.

Smart City menggunakan berbagai perangkat lunak dan jaringan komunikasi serta Internet of Things untuk menghadirkan solusi yang terhubung dengan publik.

Internet of Things di Smart City merupakan aspek yang paling penting karena berperan besar dalam komunikasi dan pertukaran data.

Data yang dibagikan melalui Internet of Things kemudian akan disimpan di server atau Cloud Storage, kemudian data tersebut akan digunakan untuk kepentingan berbagai elemen pendukung kota.

Terdapat 3 faktor penting di dalam Smart City:

a. Connectivity, artinya setiap perangkat elektronik harus terus terhubung ke jaringan internet untuk mempermudah proses berbagi data.

b. Data, tentu faktor ini menjadi hal yang sangat vital untuk proses operasi Smart City. Tanpa data, elemen Smart City tidak dapat menjalankan perannya.

c. Keterlibatan Pemerintah, Pemerintah kota harus terlibat aktif dalam operasi Smart City. Jika Internet of Things saja yang berjalan di kota tanpa keterlibatan pemerintah, maka berpotensi terjadinya ‘bentrok’ dengan kebijakan pemerintah itu sendiri.

Baca Juga :

Cara Kerja Smart City

photoSmart City memanfaatkan Internet of Things - (latticeman.com)

Smart City mengikuti empat langkah untuk meningkatkan kualitas hidup dan memungkinkan pertumbuhan ekonomi dengan  memanfaatkan konsep Internet of Things serta keterlibatan berbagai Smart Device. Keempat langkah tersebut diantaranya:

a. Collection, Smart Device menggunakan sensornya akan mengumpulkan berbagai data yang dibagikan maupun yang terdeteksi secara langsung.

b. Analysis, data yang didapatkan kemudian akan dianalisis untuk mempertimbangkan aspek-aspek untuk pengembangan Kota.

c. Communication, hasil dari analisis tersebut kemudian dikomunikasikan kepada Pemerintah setempat dan pemangku kepentingan lainnya.

d. Action, setelah itu keputusan dari para pejabat setempat akan diaplikasikan untuk meningkatkan operasi dan pengelolaan aset dengan tujuan meningkatkan kualitas kehidupan warga kota.

Tujuan Smart City

photo(Ilustrasi) Smart City - (constructionexec.com)

Smart City memiliki beberapa tujuan diantaranya:

a. Efisiensi Layanan artinya mengoptimalkan penggunaan sumber daya publik dan menyediakan layanan masyarakat berkualitas tinggi. Layanan yang dimaksud meliputi ranah pemerintahan maupun swasta.

b. Sustainability artinya menumbuhkan dan mengembangkan kota dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan.

c. Mobilitas artinya memudahkan penduduk kota maupun wisatawan untuk bergerak di dalam kota, baik berjalan kaki, bersepeda, maupun menggunakan alat transportasi.

d. Keselamatan dan keamanan ditingkatkan dalam kehidupan sehari-hari, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana maupun keadaan darurat yang tidak terduga.

e. Pertumbuhan ekonomi artinya meningkatkan jumlah pelaku bisnis, menarik minat investor dan menarik wisatawan banyak untuk melakukan transaksi di dalam kota.

f. Reputasi kota artinya untuk memperlihatkan citra yang baik kepada penduduk di luar kota, sehingga meningkatkan jumlah wisatawan.

Kesuksesan proses kerja pada Smart City akan membantu kota lebih dekat dengan tujuan akhir yakni meningkatkan kualitas kehidupan penduduknya secara keseluruhan di berbagai bidang di dalam kota atau disebut Livabilitas.

Dimensi Smart City

photo(Ilustrasi) Smart City - (eolasmagazine.ie)

a. Smart People

Smart People merupakan dimensi Smart City yang berhubungan langsung dengan penduduk kota termasuk wisatawan dan penduduk sementara.

Smart People bertujuan mengubah cara warga berinteraksi melalui informasi dan penyediaan layanan oleh sektor Pemerintah dan Swasta.

Smart People di dalam Smart City meliputi bentuk pendidikan cerdas untuk memfasilitasi pilihan karir, peluang pasar tenaga kerja, pelatihan kejuruan, serta pembelajaran seumur hidup untuk semua kelompok umur dan demografi. Pengembangan bakat juga merupakan aspek penting untuk pembangunan ekonomi.

Smart People mendukung penciptaan lingkungan yang dapat diakses dan inklusif untuk meningkatkan kemakmuran dan inovasi di dalam daerah perkotaan.

b. Smart Government

Smart Government, artinya dimensi ini berkaitan dengan Pemerintah setempat beserta perangkat dan kebijakannya.

Smart Government berkaitan dengan penguatan koneksi dan interaksi antara Pemerintah dan semua pemangku kepentingan seperti warga sipil, pelaku bisnis dan organisasi masyarakat di dalam kota.

Pemerintah kota di dalam Smart City diposisikan untuk mempertimbangkan kembali kualitas, skala dan cakupan layanan bagi warga dan pelaku bisnis.

Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi baru, Smart Government dapat berkembang, sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta transparansi dan kepercayaan masyarakat.

c. Smart Living

Smart Living bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk dan wisatawan dengan mengikuti pendekatan strategis yang inklusif.

Fasilitas yang layak dan optimalisasi pengelolaan lingkungan hidup menjadi dua aspek yang perlu ditangani bersama.

Smart Living berfokus pada peningkatan inklusi sosial dan digital, seperti peningkatan perawatan kesehatan serta layanan terhadap orang tua. 

Smart Living memungkinkan keterlibatan warga sipil dan teknologi baru untuk meningkatkan aksesibilitas dan pengalaman penduduk kota di semua bidang.

d. Smart Economy

Smart Economy menggambarkan semua tindakan yang bertujuan untuk mengubah dan memperkuat ekonomi kota.

Smart Economy bertujuan meningkatkan iklim bisnis secara menyeluruh, meningkatkan daya tarik investor untuk pengembangan startup dan penanaman modal untuk meningkatkan kegiatan ekonomi, serta menumbuhkan ekonomi dengan cara yang inovatif dan berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing.

Smart Economy merupakan alat penting untuk secara aktif menangkap peluang dan menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan bisnis dan lapangan kerja.

e. Smart Environment

Smart Environment menggambarkan bagaimana pemerintah kota mengelola lingkungan alami dan buatan untuk meningkatkan kelayakhunian bagi penduduk kota.

Tujuan utama dari Smart Environment adalah pengurangan produksi limbah, pemantauan dan pengelolaan polusi, pengurangan emisi, pengelolaan air, peningkatan efisiensi penggunaan energi, dan percepatan transisi dari energi konvensional ke energi terbarukan.

Selain itu, Smart Environment memiliki tujuan tingkat lanjut yakni standar perencanaan kota yang baru untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam dan meminimalkan dampak lingkungan, serta menciptakan komunitas peduli lingkungan yang tangguh.

f. Smart Mobility

Smart Mobility berfokus pada peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan transportasi perkotaan untuk meningkatkan penggunaan transportasi umum.

Smart Mobility juga berfokus mengadopsi solusi mobilitas baru serta manajemen mobilitas dan infrastruktur transportasi yang tepat sasaran.

Tantangan pada Smart Mobility adalah mencapai mobilitas yang lebih murah, lebih cepat, dan ramah lingkungan serta transportasi multimoda yang terintegrasi.

Smart Mobility mendukung kombinasi beberapa moda transportasi umum dan pribadi serta moda transportasi baru seperti kendaraan otonom. 

Editor : Aidil Fichri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI