Sukabumi Update

Atlet Legenda Asia Tenggara Lydia de Vega Meninggal Dunia

SUKABUMIUPDATE.com - Ikon serta legenda olahraga Asia Tenggara tepatnya Filipina, Lydia de Vega menghembuskan napas terakhirnya di usia 57 tahun setelah berjuang melawan kanker payudara.

Kabar tersebut diketahui lewat postingan putrinya di sosial media yaitu Stephanie. 

“Dia bertarung dengan sangat baik dan sekarang dalam keadaan damai,” kata putri De Vega, Stephanie Paneng Mercado-de Koenigswarter, dalam sebuah posting media sosial Rabu malam.

photoPotret Masih Muda Lydia de Vega - (via: newstimes)</span

Melansir dari Rappler, Lydi de Vega merupakan salah satu atlet lari paling berprestasi dalam sejarah negara itu, De Vega mengumpulkan 15 medali emas di berbagai kompetisi internasional, termasuk sembilan dari SEA Games saja.

Baca Juga :

Mantan ratu atletik Asia ini juga meraih empat Kejuaraan Atletik Asia, dua pada tahun 1983 dan dua lagi pada tahun 1987.

Selain itu, Lydia de Vega  juga memiliki dua medali emas Asian Games pada tahun 1982 dan 1986.

Dipanggil Diay, De Vega adalah seorang Olympian dua kali dan bergabung dalam pencarian medali emas pertama Filipina pada tahun 1984 dan 1988.

Setelah memenangkan dua medali SEA Games terakhirnya pada tahun 1993, De Vega pensiun pada usia 30 tahun di Manila-Fujian Games 1994, di mana atlet yang sangat dicintai itu mengakhiri karirnya dengan "kemenangan mudah" di lari 100 meter, per laporan surat kabar 26 Oktober 1994.

20 Juli lalu, Mercado-De Koenigswanter mengumumkan status kesehatan ibunya, mencatat bahwa atlet olahraga Filipina itu dalam kondisi sangat kritis.

Mercado-De Koenigswarter meminta doa dan donasi publik karena pensiunan bintang olahraga itu berjuang melawan kanker payudara stadium 4 sejak 2018.

Menggambarkan kondisi De Vega sebagai “ perlombaan terbesar dalam hidupnya, ” Mercado-De Koenigswarter berbagi bahwa ikon olahraga Filipina, yang saat itu dikurung di Makati Medical Center, tidak dapat berbicara tetapi mengatakan keluarga mereka tetap yakin bahwa De Vega dapat mendengar mereka bicara padanya.

Sejak menjauh dari pusat perhatian, De Vega menetap untuk kehidupan yang tenang sebagai pelatih yang berbasis di Singapura sementara putrinya Paneng menjadi terkenal sebagai pemain bola voli.

De Vega membuat salah satu penampilan publik besar terakhirnya di Filipina menjadi tuan rumah SEA Games 2019, di mana dia adalah salah satu pembawa bendera negara itu bersama sesama legenda seperti Efren “Bata” Reyes, Paeng Nepomuceno, dan Eric Buhain. 

Baca Juga :

Editor : Reza Nurfadillah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI