Sukabumi Update

Yohan dari Sukabumi, Sang Atlet Wushu Cilik yang Menjemput Mimpi

SUKABUMIUPDATE.com - Yohan Arganera Putra (10 tahun) mencuri perhatian saat event wushu Piala Presiden 2022 di Graha Unesa Surabaya, Rabu, 21 September 2022. Murid perguruan wushu asal Sukabumi, Cahya Damar Suci, tersebut mengikuti pertandingan wushu bersama rekan-rekan seperguruannya selama lima hari di Surabaya.

Yohan adalah putra dari Arif Friandi yang bermain di kelas senior. Melawan mereka yang jauh di atas usianya, tidak membuat Yohan gentar.  Yohan banyak berlatih dan mendalami wushu sejak usia empat tahun. Ketekunannya mengantarkan murid kelas 6 SD Budi Luhur Sukabumi ini memiliki beberapa prestasi yakni menjuarai beberapa kejuaraan baik di wilayahnya maupun di luar Jawa Barat.

Berikut prestasi Yohan di bidang wushu:

Juara 9 Chang Quan Grup C, Wugame UI Depok 2019

Juara 5, Chang Quan Grup C, Virtual Wushu Championship 2020, Bogor

Juara 9, Chang Quan Grup C, Sirkuit Nasional Wushu Taolo 2021, Bogor

Juara 1, Daoshu/Gunshu, BK Porda Jabar, 2021, Kuningan

Juara 5, Daoshu, Indonesia Wushu All Games, 2021, Jakarta

Juara Gunshu, Indonesia Wushu All Games, 2021, Jakarta

Juara 9, Chang Quan, Indonesia Wushu All Games, 2021, Jakarta

Yohan mengaku untuk menjaga performa fisiknya, dia tekun berlatih setiap hari seperti memanah, panjat tebing, lari, dan latihan ketahanan fisik lainnya.

Baca Juga :

Ditemui di mess mereka di Surabaya Barat, pelatih Yohan, Wahyu, mengatakan, "Dari pertandingan di Surabaya, kami melihat rata-rata mental dari peserta sangat bagus, ini yang harus kami pelajari. Mental dan ketahanan fisik adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, namun jika harus memilih mana dulu yang harus ditempa, mental adalah yang utama.”

Menurutnya, pertandingan di Surabaya ini semacam sebuah pelatihan para murid perguruan Cahya Damar Suci sebelum mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat akan berlangsung pada 12-19 November 2022.

Ditanya perihal kesulitan selama pertandingan, pendiri perguruan Cahya Damar Suci yang lebih mengutamakan kualitas, ketimbang kuantitas muridnya ini mengatakan jika kesulitannya adalah pada pendanaan saja,.

“Selama ini kami mendapatkan biaya sebagian besar memang dari orang tua murid, untuk latihan biasanya kami dibantu pihak swasta. Pihak akademis dan sekolah juga berperan karena telah memberikan kesempatan kepada muridnya untuk berprestasi, terima kasih kepada semua pihak yang telah mensupport kami.”

Menutup perbincangan, Yohan mengatakan, jika ingin masuk PON serta membahagiakan orang tua dan keluarga.

SUMBER: SIARAN PERS

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI