Sukabumi Update

Angkat Besi Kembali Sumbang Medali di Olimpiade Tokyo, Kali Ini Rahmat Erwin Abdullah

SUKABUMIUPDATE.com - Rahmat Erwin Abdullah mempersembahkan medali ketiga untuk Indonesia dari cabang olahraga angkat besi Olimpiade Tokyo. Meski memiliki total angkatan terbaik di grup B, ia harus puas dengan medali perunggu.

Turun di kelas 73 kilogram, Rahmat mencatat angkatan terbaik ketiga dengan total 342 kilogram. Total angkatan itu didapat dengan rincian snatch 152 kg dan clean and jerk, 190. Dengan hasil ini, kontingen Indonesia mengoleksi empat medali pada hari kelima ajang olahraga multicabang terbesar di dunia tersebut.

Rahmat Erwin Abdullah harus mengakui keunggulan dari Zhiyong Shi yang meraih medali emas dengan total angkatan 364 kg. Atlet angkat besi Cina tersebut mencatan snatch 166 kg dan clean and jerk 198 kg. edali perak diraih oleh Julio Ruben Mayora asal Venezuela yang mencatatkan angkatan 346 kg. 

Ia mencatat total angkatan dengan rincian snatch 156 kg dan clean and jerk, 190 kg. eberhasilan Rahmat ini menyusul dua rekannya yang lain, Eko Yuli Irawan dan Windy Cantika Aisah, sama-sama berhasil menyumbang medali. Eko meraih perak, sedangkan Windy mendapatkan perunggu.

Cabang angkat besi pun masih berpeluang menambah medali Olimpiade Tokyo melalui Nurul Akmal di +87 kilogram putri. Peluang medali bagi Kontingen Indonesia juga masih terbuka melalui cabang olahraga bulu tangkis dan panahan.

Rahmat Erwin Abdullah adalah salah satu dari lima atlet angkat besi Indonesia yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Ia turun di kelas 73kg itu lolos ke Olimpiade Tokyo setelah Federasi Angkat Besi Internasional, IWF, melakukan penyesuaian poin dan kelas dari setiap lifter pada 6 Juni 2021.

Perjalanan Rahmat Erwin dalam meraih tiket Olimpiade bisa dibilang cukup mendebarkan. Pasalnya, berdasarkan data IWF hingga April 2021, Rahmat Erwin masih berada di peringkat ke-22 dunia. Sementara itu, dalam setiap nomor, hanya 13 lifter yang mendapat tiket ke Olimpiade Tokyo yang terdiri atas delapan teratas dunia dan lima lifter wakil dari setiap kontinen atau benua.

Meski berada di luar delapan besar, Rahmat, yang berada di peringkat ke-11 itu, pada akhirnya berhak tampil di Olimpiade Tokyo 2020 lewat jalur kontinental. Ia menjadi lifter berperingkat terbaik mewakili Asia di luar posisi delapan besar.

Hasil itu juga dipengaruhi oleh raihan emas Asian Junior Championships 2019 di Tahskent. Ia juga berhasil meraih medali perunggu untuk kategori clean and jerk dalam Asian Championships 2020 di Tashkent, Uzbekistan, April 2021.

Setelah itu, Rahmat diberi kesempatan oleh IWF untuk memperbaiki peringkatnya dengan ambil bagian di World Junior Championships 2020 di Tashkent, Mei 2021. Kejuaraan ini merupakan kejuaraan kualifikasi terakhir untuk cabang angkat besi.

Di sana, Rahmat diperkenankan ambil bagian hanya untuk memperbaiki peringkat, tidak memperebutkan medali. Hasilnya, ia finis di posisi kedua dengan total angkatan 331kg (snatch 143kg dan clean and jerk 188kg).

Selain hasil positif di tiga kejuaraan kualifikasi terakhir itu, kelolosan Rahmat ke Tokyo juga tak luput dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya adalah aturan IWF yang menyebut bahwa setiap negara hanya bisa menurunkan satu lifter di setiap kelas Olimpiade, penyesuaian lifter, hingga adanya lifter yang terjerat kasus doping. Peringkat Rahmat pun naik ke 10 besar sehingga memenuhi syarat untuk mengisi jatah kontinental.

SUMBER: TEMPO.CO

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI