Sukabumi Update

Manusia Bisa Meninggal Akibat Patah Hati? Ini Penjelasannya

SUKABUMIUPDATE.com - Patah hati bisa mengakibatkan seseorang meninggal akibat keadaan emosi yang ekstrim, patah hati sendiri kerap dikaitkan dengan stres atau rasa sakit yang dirasakan seseorang saat mengalami peristiwa traumatis, seperti putus cinta atau kehilangan orang yang dicintai.

Melansir dari Suara.com, hal itu salah satunya disebabkan oleh sindrom patah hati. Dilansir dari The Sun, sindrom patah hati adalah kondisi jantung sementara yang sering diakibatkan oleh stres atau emosi yang ekstrim.

Sementara penyebab pastinya masih menjadi misteri medis, Mayo Clinic menyatakan bahwa lonjakan hormon stres seperti adrenalin "mungkin sementara merusak jantung beberapa orang."

Baca Juga :

Pada akhirnya, sindrom patah hati untuk sementara mengganggu fungsi pemompaan jantung yang biasa.

Lalu apa saja gejala sindrom patah hati yang harus diwaspadai.

Ada dua tanda utama yang harus diwaspadai orang ketika datang ke sindrom patah hati. Tanda-tanda itu termasuk nyeri dada atau sesak napas.

Nyeri dada yang berlangsung lama atau terus-menerus juga bisa menjadi tanda serangan jantung, sehingga disarankan untuk segera mencari bantuan.

Bagi banyak orang, mati karena patah hati seringkali tampak fiktif, tetapi para ahli mengatakan itu bisa terjadi.

photo(Ilustrasi) patah hati - (Pixabay)</span

Pada 26 Mei 2022, Joe Garcia, yang istrinya meninggal dalam penembakan mengerikan di sekolah Texas beberapa hari sebelumnya, pingsan dan meninggal dalam apa yang digambarkan oleh dokter sebagai contoh potensial sindrom patah hati, menurut NBC News.

"Ini adalah kasus klasik sindrom patah hati dari apa yang telah dijelaskan," kata Dr. Deepak Bhatt, ahli jantung di Brigham and Women's Hospital di Boston.

Namun, Bhatt mencatat bahwa tidak mungkin untuk mengetahui apakah itu sindrom patah hati atau serangan jantung tanpa pencitraan sinar-X atau otopsi.

“Kedua jenis serangan jantung dapat dipicu oleh tekanan emosional yang ekstrem seperti yang akan terjadi jika seseorang baru saja mendengar, misalnya, bahwa istri mereka telah meninggal,” lanjut Bhatt.

“Dalam beberapa kasus, mungkin sehari kemudian. Mungkin ketika seseorang menyadari: 'Oh, wow, kekasih saya sebenarnya sudah mati. Mereka benar-benar tidak akan kembali.'

SUMBER: SUARA.COM

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI