Sukabumi Update

Riset: Perempuan dari 2 Kecamatan Ini Paling Eksis di Pedestrian A Yani Kota Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Siapa paling eksis di kawasan pedestrian jalan A Yani Kota Sukabumi? Hasil riset dan penelitian menyebut  perempuan dewasa berusia 25 - 45 tahun adalah makhluk paling banyak melintasi trotoar pusat perbelanjaan A Yani Kota Sukabumi.

Ini terungkap dari penelitian yang dilakukan empat mahasiswa prodi Teknik Sipil Universitas Nusa putra Sukabumi, yaitu Dicky Aldyan Ajia, Bambang Jatmika, Ardin Rozandi dan Zalavsky Nikolay Ivanovic. 

Analisa Tingkat Fasilitas Pedestrian di Pusat Perbelanjaan Kota Sukabumi yang dilakukan para mahasiswa ini diterbitkan di Jurnal Teslink: Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Nusa Putra Sukabumi pada Mei 2022 lalu.

Lokasi penelitiannya kawasan pedestrian atau trotoar di Pusat Perbelanjaan Kota Sukabumi. Tepatnya di Jalan Ahmad Yani dengan panjang trotoar yang diteliti yaitu 100 meter, berada pada STA600–STA 700, atau di trotoar sepanjang kawasan pertokoan sekitar City Mall.

"Dalam penelitian ini dilakukan survei dan pengumpulan data pada bulan Desember, tepatnya tanggal  21 hari  Senin  tahun  2020, hingga tanggal 27 di hari Minggu tahun 2020," tulis mahasiswa tersebut dalam Jurnal Teslink.

Objek penelitian adalah pejalan kaki warga Kota Sukabumi yang melintasi kawasan tersebut. Identitas pejalan  kaki  dalam riset ini, menunjukan  keberagaman para  pengguna  trotoar, mulai jarak tempuh,, usia, jenis kelamin, tujuan, serta waktu  melintasi  trotoar tersebut.

"Dalam mengumpulkan data identitas para pejalan kaki digunakan kuesioner berbasis online. Dengan populasi 353.455 jiwa di kota sukabumi, maka data yang dibutuhkan yaitu 400 responden," lanjut mereka.

Hasil kategori menunjukkan jika dari jenis kelamin, ada 42% laki laki dan 57% perempuan, dengan umur remaja 36% , dewasa 46%, dan lansia 18%. Tujuan terbanyak para pejalan kaki ini yaitu toko sebesar 27%, serta pasar 25%.

photoLokasi penelitian mahasiswa Universitas Nusa Putra; Analisa Tingkat Fasilitas Pedestrian di Pusat Perbelanjaan Kota Sukabumi - (jurnal teslink universitas nusa putra)</span

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan dalam riset ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Karakteristik pejalan kaki di kawasan pusat perbelanjaan Kota Sukabumi didominasi perempuan dengan umur dewasa antara 25 –45 tahun.

Tujuan terbanyak untuk berbelanja di pertokoan dan di pasar. Alamat para pejalan kaki  ini terbanyak  dari Kecamatan Cikole dan Gunungpuyuh karena berdekatan dengan  pusat  perbelanjaan A Yani Kota Sukabumi.

Pejalan kaki menggunakan trotoar dominan pada siang hari. Arus pejalan kaki terbesar  yaitu 36,76  org/mnt/m, sehingga terjadinya kepadatan yang sangat tinggi yaitu 0,856org/m2. Membuat ruang semakin kecil 1,17m2/org, serta pergerakan pejalan kaki lebih lambat yaitu 40,78m/mnt.

Hasil riset ini menyebut tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki di kawasan pusat perbelanjaan Kota Sukabumi mempunyai tingkat pelayanan E dalam kategori arus, kecepatan, kepadatan dan ruang. Ini merujuk pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor:  03/PRT/2014. 

Baca Juga :

"Dimana  tingkat pelayanan standar “E” adalah kondisi para pejalan kaki dapat berjalan dengan kecepatan yang sama, namun pergerakan akan relatif lambat dan tidak teratur, karena banyaknya pejalan kaki yang berbalik arah atau berhenti," lanjut Dicky Aldyan Aji penulis hasil penelitian dalam jurnal tersebut.

Untuk itu penelitian ini, lanjut Dicky Aldyan Aji sebagai sumbangan pemikiran untuk Pemerintah Kota Sukabumi dalam pembangunan fasilitas pedestrian. Agar pelayanan fasilitas pedestrian meningkat sehingga menciptakan kenyamanan bagi masyarakat  yang  melintasi trotoar di Jalan A Yani Kota Sukabumi, serta sebagai informasi kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan saat berjalan kaki di kawasan tersebut.

Penelitian ini dilakukan jauh sebelum, pedestrian A Yani Kota Sukabumi dibangun ulang oleh pemerintah Kota Sukabumi. Awal tahun 2022 Pemkot resmikan konsep pedestrian baru di jalan A Yani Kota Sukabumi, dengan trotoar lebih lebar, ruang publik baru, space bagi pejalan kaki tanpa pedagang kaki lima.

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI