Sukabumi Update

Aset Biodiversity Itu Hilang, BP CPUGGp Soal Hancurnya Santigi Karang di Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Badan pengelola Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark atau BP CPUGGp, angkat bicara terkait hancurnya habitat santigi karang di Pantai Ombak Tujuh Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Penebangan liar yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab membuat CPUGGp kehilangan salah satu spot Biodiversity atau kekayaan hayati.

Kepala Bidang Pengembangan Geosite CPUGGp, Muhammad Teguh menyayangkan fakta ini, karena keberadaan vegetasi pohon santigi karang di pantai ombak 7 merupakan kekayaan hayati (Biodiversity) di pesisir Sukabumi. Aset yang seharusnya dijaga dan terlindungi karena vegetasi pohon santigi laut disana, berada dalam kawasan lindung dibawah pengawasan dan pengelolaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia..

Warga menyebut kawasan itu sebagai karang santigi, dengan luas hamparan lebih dari 1000 meter persegi. Pantai yang berada di perbatasan kecamatan Ciracap dan Ciemas Kabupaten Sukabumi ini masuk  dalam kawasan lindung, Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh , dibawah pengelolaan dan pengawasan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem melalui BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam), wilayah Jawa Barat.

"Terkait kondisi ini, tentu sangat prihatin. Seyogyanya kehadiran Geopark bisa memberikan sisi perlindungan melalui pendekatan 3 pilar pengembangan geopark yaitu konservasi, edukasi, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat berkelanjutan," ujar Muhammad Teguh kepada sukabumiupdate.com, Rabu 31 Agustus 2022.

photoTunggul pohon santigi karang di pantai ombak tujuh Geopark Ciletuh yang dijarah hingga mati. - (dok yusuf kurnia)</span

Ia melanjutkan Badan pengelola CPUGGp sebagai lembaga koordinatif tentu tidak bisa mengeksekusi langsung karena kawasan tersebut berada dibawah kewenangan Kementerian LHK. "Namun kita berusaha mengkoordinasikan dan memberikan masukan kepada pemangku kepentingan, dan ternyata tak cukup karena perlu kesadaran kolektif dari seluruh stakeholder termasuk warga, dam tentu harus dibarengi dengan penegakan hukum," ungkap Teguh.

Teguh menjelaskan kehilangan vegetasi santigi dalam kawasan pesisir tentu akan berdampak terhadap ekologi. Pohon berusia ratusan tahun itu selama ini menjadi penyerap co2, juga penahan abrasi pantai. Juga menjadi tempat bergantung dari beberapa makhluk hidup dalam ekosistem pantai dan hutan tropis dataran rendah. 

"Tentu dengan hilangnya vegetasi ini secara langsung akan berdampak terhadap lingkungan. Dari sisi Geopark tentu akan kehilangan ragam hayati bernilai konservasi tinggi. Semoga upaya rehabilitasi kawasan santigi laut di kawasan ombak 7 menjadi perhatian serius dari seluruh pemangku kepentingan," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kabar terbaru nasib habitat pohon 'purba' santigi karang di Pantai Ombak Tujuh Sukabumi benar-benar mengkhawatirkan. Dalam tiga tahun terakhir kerusakannya bertambah parah.

photoDokumentasi pantai ombak tujuh, sekitar tiga tahun lalu masih terlihat pohon santigi di atas karang walaupun jumlahnya terus berkurang, - (dok pribadi yusuf kurnia)</span

salah seorang konten kreator yang fokus pada eksplorasi alam di Sukabumi, Yusuf Kurnia pada Senin 29 Agustus 2022 melaporkan bahwa tunggul-tunggul pohon santigi karang di lokasi tersebut ditemukan banyak yang mati. Jika tahun sebelum ratusan pohon itu ditemukan ditebang, makan saat ini, sisa tunggulnya pun diambil, baik akar maupun kulit pohon.

Baca Juga :

Tapi masih ada sedikit harapan, karena dalam video dan foto-foto yang dibagikan Yusuf Kurnia juga memperlihatkan tunas-tunas baru dari santigi bermunculan dari balik karang. "Entah harus menunggu berapa ratus tahun untuk melihat tunas santigi ini menjadi pohon-pohon pelindung di pesisir ombak tujuh, save santigi karang!," tulis Yusuf Kurnia di akun instagramnya.

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI