Sukabumi Update

Termasuk Sukabumi, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Jawa Barat September-Oktober

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat memprediksi awal musim hujan 2022/2023 di wilayahnya dimulai pada bulan September dan memperingatkan untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.

Puncak musim hujan sendiri diprediksi terjadi Januari–Februari 2023.

Mengutip dari Tempo.co, Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Indra Gustar menerangkan pada bulan ini ada 29 persen zona musim atau ZOM di Jawa Barat yang memasuki musim hujan.

Pada kurun per sepuluh hari atau dasarian I-III, musim hujan tiba di Ciamis, Kuningan, Sukabumi, Cianjur, Bogor, Depok, Bandung, Subang dan Purwakarta.

Baca Juga :

Kemudian mayoritas musim hujan daerah di Jawa Barat yaitu 43,9 persen zona musim, terjadi pada Oktober. Wilayahnya meliputi Ciamis, Banjar, Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, Bandung Raya, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Indramayu, dan Kuningan. Sebagian daerah lain baru memasuki musim hujan pada November 2022.

Awal musim hujan 2022-2023 menurut BMKG pada umumnya maju dengan sifat hujan dalam kondisi normal. Namun begitu, ada peringatan terkait peralihan musim September–Oktober. “Agar diwaspadai cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan potensi hujan es yang bisa terjadi pada periode tersebut,” ujarnya lewat siaran pers secara daring, Rabu, 7 September 2022.

photo(Ilustrasi) Cuaca ekstrem - (Freepik)</span

Pemerintah daerah dan masyarakat di daerah yang rawan banjir dan tanah longsor diminta waspada, terutama di wilayah yang mengalami musim hujan lebih basah daripada normalnya.

Sementara di daerah yang diprediksi musim hujannya akan datang lebih awal, dapat melakukan penyesuaian musim tanam lebih awal, melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk atau danau yang berguna untuk periode musim kemarau yang akan datang.

Berdasarkan prediksi dinamika atmosfer dan laut terkini, kondisi La Nina lemah dan berpotensi terus berlangsung hingga akhir 2022. Pun indeks Indian Ocean Dipole atau IOD yang sejak Agustus lalu menunjukkan kondisi negatif sehingga dinilai masih berpeluang menambah curah hujan di musim hujan ini.

Baca Juga :

SUMBER: TEMPO.CO

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI