Sukabumi Update

Melihat Populasi Badak Cula Satu Saat Ini, Satwa yang Jadi Maskot Piala Dunia U-20

SUKABUMIUPDATE.com - Badak cula satu menjadi inspirasi dari maskot Piala Dunia U-20 2023 yang diberi nama Bacuya (Badak Cula Cahaya). Badak cula satu atau disebut juga badak Jawa merupakan hewan asal Indonesia yang memiliki nama ilmiah Rhinoceros sondaicus.

Dilansir dari Tempo.co, menurut laman kemenpora.go.id, Bacuya tampil dengan jersey tim nasional sepak bola Indonesia berwarna merah putih.

Bacuya diharapkan berperan penting dalam mengajak masyarakat untuk datang ke stadion melihat para pesepak bola muda berkompetisi.

Baca Juga :

Diketahui filosofi Bacuya adalah badak bercula satu jawa muda yang amat pemalu dan juga pendiam. Namun walaupun memiliki karakteristik seperti itu, rasa ingin tahunya memaksanya untuk berlari ke lapangan seperti ingin mencari sesuatu.

Warna rumput yang hijau mendorongnya hingga dia mencintai sepak bola. Kesukaannya tersebut membawa sesuatu yang luar biasa, tanduknya menyala dengan warna-warna baru.

Tiap kali bermain sepak bola, tanduknya akan bersinar kian terang. Energi yang diberikan sepak bola kepada orang-orang sama dengan energi yang menerangi Bacuya.

photoVideo trap menangkap pergerakan anak Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). - ((Foto/TNUK))</span

Termasuk Hewan Terancam Punah

Satwa berbadan besar ini diketahui berada diambang kepunahan. Diketahui bahwa jumlah individu Badak Jawa hanya sekitar 50 sampai 60 ekor dan hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon.

Disarikan dari rimbakita.com, Staf Ahli Rhino Protecting Unit di Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Daryan menyebutkan pada tahun 1937 Badak Bercula Satu atau Badak Jawa pernah ditemukan hidup di kawasan Tasikmalaya. Namun kini kawasan yang dihuni oleh spesies ini hanyalah di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.

Badak jenis ini umumnya hidup di kawasan hutan tropis yang ditandai dengan tutupan tajuk lebat serta memiliki pasokan air yang memadai di areal hutan tersebut. Ketinggian tempat hidupnya umumnya berada di atas 3 ribu meter di atas permukaan laut dan sangat dipengaruhi oleh keberadaan makanan.

Berdasarkan data International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List pada 2008, Badak Bercula Satu masuk dalam kelompok fauna berstatus Critically Endangered, artinya satwa ini populasinya sudah sangat kritis dan hampir punah, bahkan jumlah invidunya hanya sekitar 46 sampai 66 ekor.

Badak bercula satu selain ditemukan di Indonesia juga pernah ditemukan di negara India, Myanmar, dan Vietnam. Namun setelah Vietnam menyatakan badan inj telah punah di negaranya, kini hanya Indonesia satu-satunya negara yang mempunyai populasi Rhinoceros sondaicus.

Sejak 1931, badak bercula satu telah berstatus satwa yang dilindungi di Indonesia. Kemudian pada 1992 wilayah barat daya Pulau Jawa yang merupakan habitat satwa ini ditetapkan sebagai bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon. Sejak saat itu taman nasional tersebut menjadi satu-satunya habitat bagi Badak Bercula Satu.

Baca Juga :

SUMBER: TEMPO.CO/ANNISA FIRDAUSI 

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI