Sukabumi Update

PKL Semrawut, Penyebab Utama Kemacetan di Cicurug

SUKABUMIUPDATE.COM - Pedagang kaki lima (PKL) yang seenaknya menggelar lapaknya di badan jalan di Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi tepatnya depan Pasar Cicurug menjadi penyebab utama kemacetan yang terjadi di daerah tersebut.

Dari pantauan sukabumiupdate.com di lokasi, para PKL seakan tidak peduli dengan kemacetan yang terjadi setiap hari yang diakibat kendaraan laju kendaraan tersendat karena lapak PKL menghalangi arus lalu lintas.

Kemacetan diperparah dengan keluar masuk truk besar milik AQUA yang membawa Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ke pabrik yang ada di sekitar daerah tersebut. Bahkan, macet semakin tidak terkendali saat jam masuk dan pulang buruh pabrik yang bercampur baur dengan warga yang tengah berbelanja.

Namun, pemandangan dinilai sudah menjadi biasa, bahkan di lokasi kemacetan tidak ada seorang petugas pun yang mengatur arus lalu lintas. 

"Parkir liar pun menjadi penyebab kemacetan ini, karena kondisi jalan yang sudah sempit ditambah digunakan PKL untuk menggelar lapaknya menyebabkan jalan nasional ini selalu macet setiap waktu," kata salah seorang warga Deden Sumantri.

Ia pun mengeluh dengan kondisi PKL yang seenaknya menggelar lapaknya tersebut, karena trotoar seharusnya dijadikan tempat untuk pejalan kaki bukan untuk berdagang.

Deden menambahkan di lokasi kemacetan itu juga perlu adanya jembatan penyebrangan, karena warga kesulitan jika ingin menyebrang, tapi dengan catatan jika ada jembatan tersebut jangan ada PKL yang berjualan.

"Kami meminta solusi dari pemerintah terkait kemacetan ini jangan dibiarkan berlarut-larut apalagi keberadaan PKL menambah semraut daerah ini, karena awalnya pemerintah berjanji setelah Pasar Cicurug dibangun tidak ada lagi PKL yang mangkal di pinggir jalan. Tapi kenyataannya semakin banyak PKL yang berjualan di bahu hingga badan jalan," tambahnya.

Warga lainnya, Nurmayanti mengaku haknya sebagai pejalan kaki dirampas oleh PKL sehingga dirinya kurang nyaman dalam beraktivitas, apalagi ia harus berjalan di bahu jalan yang rawan terjadi kecelakaan karena kendaraan mulai dari roda dua hingga truk besar lalu lalang di daerah ini.

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI