Sukabumi Update

Petugas DP2KP Kota Sukabumi Temukan Puluhan Sapi Tidak Layak Jual

SUKABUMIUPDATE.COM - Petugas Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kota Sukabumi menemukan sejumlah hewan kurban tak layak jual dari sejumlah lapak, saat inspeksi mendadak (sidak) dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban pada, Minggu (11/9).

Untuk hewan kurban yang tidak layak jual tersebut pihak petugas tidak memberikan kalung sehat bagi hewan kurban. Dari pendataan sementara, ada 87 sapi yang tidak layak jual dari sekitar 1.500 ekor yang dijual di lapak-lapak yang ada di Kota Sukabumi.

Pemeriksaan hewan kurban ini meliputi, mata, gigi, air liur dan anus. Bagi hewan yang lulus pemeriksaan akan langsung diberikan kalung keterangan kesehatan hewan.

Kepala Seksi Keswan dan Kesmavet (Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner) DPPKP Kota Sukabumi Riki Barata mengatakan, puluhan sapi tidak layak jual tersebut merupakan betina dan belum cukup umur dengan rincian ada 14 ekor sapi dibawah umur serta 73 ekor sapi betina.

"Untuk Kota Sukabumi kita tidak ada hewan kurban yang dijual di lapak-lapak terinfeksi penyakit, tetapi sapi betina dan di bawah umur banyak kami temukan," katanya kepada sukabumiupdate.com, Minggu.  

Menurutnya, walaupun sapi betina tersebut tidak terjangkiti penyakit, tetapi pihaknya tetap menetapkan bahwa hewan kurban tersebut tidak layak jual. 

Adapun alasan sapi betina tersebut tidak layak jual karena untuk menjaga populasi sapi khususnya di Kota Sukabumi. Maka dari itu, pihaknya berikan pembinaan kepada pedagang yang masih menjual sapi betina, terkecuali sudah tidak bisa lagi memproduksi.

"Menjual sapi kurban juga harus sesuai syariat jika belum cukup umur maka dilarang untuk dikurbankan. Namun khusus untuk sapi betina bertujuan untuk mempertahankan dan menjaga populasi," tambah Riki.

Sementara, penjual sapi kurban di Kota Sukabumi Ajat Sudrajat mengaku penjulan terus meningkat menjelang hari raya pada umumnya pembeli memilih sapi kurban betina untuk dikurbankan karena harganya jauh lebih murah dibandingkan sapi jantan.

"Kami menjual sapi betina karena harganya jauh lebih murah dan banyak permintaan warga yang ingin berkurban. Apalagi untuk sapi jantan harganya sudah naik yang perbedaannya bisa mencapai Rp2 juta hingga Rp2,5 juta dengan bobot yang sama," katanya. 

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI