Sukabumi Update

Bocah Asal Cisaat Korban Penculikan Mengaku Dipaksa Mengemis

SUKABUMIUPDATE.COM - Salah satu bocah yang menjadi korban penculikan Sultan Alisahbana bin Uyung (10), sejak Minggu (09/10), Warga Kampung Cibatupos RT 23/ 07, Desa/Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, yang baru saja ditemukan di halaman Masjid Agung Ciranjang, Desa/Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, mengaku dipaksa untuk mengemis. 

Informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, Sultan pertama kali ditemukan oleh Jejen Alfatah (40), yang merupakan Marbot Masjid Agung Ciranjang, warga Bojongpicung, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, sekitar pukul 03.00 WIB, Jumat (14/10), saat menyapu halaman masjid.

Jejen melihat ada seorang anak mondar-mandir di halaman masjid, ia tidak mengetahui bahwa bocah tersebut adalah korban penculikan.

"Saya tidak tahu jika Sultan korban penculikan, dia mondar-mandir seperti orang kebingungan, lalu saya membawa anak itu ke warung di pasar dan memberinya makan. Ketika di warung masyarakat mengerubuninya bahkan saya sampai disangka pelaku penculikan," kata Jejen kepada sukabumiupdate.com, Jumat (14/10). 

Awalnya ia heran dan bingung, namun setelah ditanya alamatnya, ternyata bocah ini adalah korban penculikan yang ramai dibicarakan di grup media sosial facebook. Setelah mengetahui identitasnya ia langsung bergegas mengantarkan anak itu naik bus jurusan Sukabumi dan melaporkannya ke Polsek Cisaat.

Sementara, Sultan mengaku bahwa selama dalam genggaman si penculik, korban diubah namanya menjadi Idam dan Farhan menjadi Adik. Bahkan ia pun dipaksa untuk menjadi pengemis di daerah Cianjur dan jika tidak mendapatkan uang tidak segan si penculik memarahinya. 

"Penculik itu memaksa saya dan Muhamad Farhan (8), menjadi pengemis dan selalu dimarahi serta memaksa untuk memanggilnya ayah," kata Sultan di Mapolsek Cisaat.

Ia mengungkapnya kejadian naas yang menimpanya tersebut awalnya ketika ia pergi main bersama Farhan di rel kereta api pada Minggu (9/10), kemudian datang seorang lelaki yang menyuruhnya jalan kaki mengikuti rel kereta api. Sambil berjalan, kedua bocah ini dipaksa untuk minta-minta ke orang lain.

Sementara Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cisaat Kompol Warsito mengatakan, motif pelaku memaksa korban menculik kedua bocah ini untuk dijadikan pengemis dan pelakunya merupakan seorang residivis Cianjur. "Anggota kami masih menelusuri keberadaan satu bocah lagi yang belum ditemukan yakni Farhan," katanya.

Warsito menambahkan sebelum dikembalikan ke orang tuanya, Sultan akan diperiksa kesehatanya oleh tim medis agar bisa diketahui apakah ada tindak kekerasan atau yang lainya.

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI