Sukabumi Update

Ketua FHI Ngojek, Potret Guru Honorer di Kota Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.COM - Bukan mengecilkan arti guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun di peringatan hari guru kali ini, memperjuangankan kesejahteraan honorer jauh lebih penting. Dengan beban pekerjaan yang sama, para guru honorer harus berjuang lebih berat hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Ketua Forum Honorer Indonesia (FHI) Kota Sukabumi bahkan harus menjadi tukang ojek demi menambah penghasilan, selepas menunaikan kewajibannya mencerdaskan anak bangsa. Eriyanto, guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri Benteng 1, sempat menangis saat mengadukan nasib mereka ke wakil rakyat Kota Sukabumi, pada  Oktober 2016 silam.

Mewakili ratusan tenaga guru honorer di Kota Sukabumi, Heriyanto meminta pemerintah melakukan tindakan nyata untuk menolong nasib mereka. Selain jadi tukang ojek, Heriyanto juga mengambil pekerjaan sebagai penjaga keamanan dan kebersihan sekolah, demi mendapatkan tambahan penghasilan.

“Uang Rp600 ribu saat ini, belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Bukan berarti saya tidak ikhlas, saya tetap bersyukur. Kami akan terus berjuang untuk memperbaiki nasib honorer di Indonesia khususnya Kota Sukabumi,” ungkap Heriyanto kepada sukabumiupdate.com, Jumat (22/11).

Hal senada juga dituturkan Odim Syamsudin, guru honorer di Madrasah Diniyah Atholibiyah (MD) di Jalan KH Ahmad Sanusi, Gang Taqwa, Kota Paris Kulon. “Wah jauh atuh gaji sama kebutuhan sekarang mah. Untungnya saya punya penghasilan lain, ngagarap sawah dan ternak,” jelas Odim.

Di waktu setelah mengajar, Odim harus pergi ke sawah atau mencari rumput pakan ternak. “Saya mengajar karena memang menyukai pekerjaan itu, ada kepuasan batin demi mencetak generasi yang shaleh dan shalehah agar bangga, saat kelak mereka menjadi orang besar,” pungkasnya.

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI