SUKABUMIUPDATE.COM -Â Surat Edaran (SE) Bupati Sukabumi Marwan Hamami bernomor 451.11/3368-BK, ramai diperbincangkan sejumlah warganya, terutama melalui jejaring sosial facebook. Bukan mengenai materi SE, yakni tentang Sholat Fardhu Awal Waktu Berjamaah di Masjid yang diperbincangkan, melainkan penamaan bupati.
Dalam SE yang ditandatangani di Palabuhanratu tertanggal 16 Desember ini, kurang huruf M. Seharusnya Drs. H. Marwan Hamami, MM., tapi yang tertulis malah Drs. H. Marwan Hamai, MM.
Yudi Panca Yoga, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) mengakui SE tersebut salah ketik. “Iya memang salah ketik dan langsung diralat dengan lembaran SE baru,†jelas Yoga kepada sukabumiupdate.com melalui chat whatsapp, Senin (19/12).
Yudi menambahkan bahwa SE itu bukan disusun oleh bagian hukum Pemkab Sukabumi. “Karena sifatnya edaran jadi bukan produk hukum, itu tata naskah dinas biasa, jadi dibuat oleh leading sector,†lanjutnya.
Ia juga tidak bisa mengetahui dengan detail, kenapa SE yang salah ketik bisa beredar luar, khususnya di media sosial. “Seharusnya langsung ditarik, tapi ini yang versi salah beredar. Saya juga nggak tahu kok bisa. Tapi intinya sudah kita ralat,†pungkasnya.
Seperti diberitakan sukabumiupdate.com sebelumnya SE ini beredar di media sosial dan terlanjur jadi bahan gunjingan netizen. Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Cabang Sukabumi, Dewek Sapta Anugrah dalam akun Facebooknya mempertanyakan kesalahan penulisan nama orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi tersebut.
“Kok bisa terjadi kesalahan penulisan nama Bupati sih? Dan parah nya di tandatangani lagi. Siapa yang perlu bertanggung jawab akan kesalahan ini?
*Akibat marathon kejar target jabatan rotasi kadis.heheh,†tulis Dewek, Minggu (18/12).
Status Dewek tersebut dikomentari sejumlah temannya. Salah satunya, mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi Asep Wahyu Nirwana. “Heheheee...hampura we atuh.â€
Lalu ditimpali oleh Dewek, â€Kedah ngabubur bodas bubur beureum deui panginten pak bupati pami gentos nami mah. heheh,†tulisnya.
Komentar lainnya muncul dari mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukabumi Jaka Susila. â€Punten pisan aya lepat nyerat nami lengkep..†sambil mem-posting SE yang nama Marwan Hamami-nya keliru.
Akan tetapi, dalam SE Bupati Sukabumi yang di-posting Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono melalui akun facebooknya, nama Marwan Hamami tertulis dengan lengkap dan benar.