Sukabumi Update

Program Koloni Mars, Ilmuwan: Perlu Kajian Bercinta di Antariksa

SUKABUMIUPDATE.com - Salah syarat kalau manusia ingin menetap secara permanen di Mars, yakni bisa bercinta atau bereproduksi di antariksa. Kris Lehnhardt, peneliti di George Washington University School of Medicine and Health Science, mengatakan belum ada studi tentang hal tersebut.

"Manusia belum tahu caranya bereproduksi di ruang angkasa, di tempat dengan mikrogravitasi," kata Lehnhardt seperti dilansir laman berita Space, 13 Juni 2017. Dia menyatakan hal tersebut pada diskusi bertajuh "On the Launchpad: Return to Deep Space" yang digelar oleh kantor berita The Atlantic pada 16 Mei 2017.

Menurut Lendhardt, topik seks harus dipelajari secara serius jika memang ingin mengeksplorasi antariksa, termasuk Mars. Topik bercinta dan bereproduksi, kata dia, adalah hal yang belum pernah dipelajari secara dramatis sebab sejauh ini dirasa belum relevan.

Memang, belum pernah ada studi soal bercinta di antariksa dalam makna sebenarnya. Namun, sebelumnya, sudah ada studi tentang pembekuan sperma tikus di antariksa pada 2013. Kala itu, ilmuwan Jepang mengirimkan sperma tikus untuk dibekukan di Stasiun Antariksa Internasional (ISS).

Mereka ingin melihat dampak radiasi pada sel reproduksi tikus jantan. Pada 2014, sperma tersebut dibawa kembali ke bumi dan digabungkan dengan sel telur. Hasilnya, keturunan yang sehat. 

Meski begitu, para ilmuwan Jepang menyatakan masih terlalu jauh untuk menyebut radiasi di antariksa tidak berpengaruh sama sekali pada unsur reproduksi. Sebab, menurut mereka, embrio turunan tersebut berkembang di planet kita. "Bukan di antariksa, terlebih di Mars," kata Lendhardt.

Lehnhardt menyangsikan embrio manusia dapat berkembang di lingkungan dengan mikrogravitasi, atau Mars yang gravitasinya hanya 38 persen bumi. "Semua masih gelap. Akankah bayi-bayi yang dilahirkan dan besar di antariksa memiliki tulang yang sama dengan kita? Bisakah mereka kembali di bumi dan berdiri dengan tegak?" kata dia. 

Dia memprediksi, manusia yang hidup dan tumbuh di antariksa dan Mars akan berbeda dengan di bumi. Begitpun cara bercinta dan bereproduksi. 

 

Sumber: Tempo

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI