Sukabumi Update

Selain Dumolid, Ini 53 Jenis Psikotropika yang Ada di Indonesia

SUKABUMIUPDATE.com - Tora Sudiro dan Istrinya, Mieke Amalia, ditangkap tim Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan setelah ketahuan mengonsumsi dumolid. Keduanya ditangkap di perumahan Bali View, Tangerang Selatan, sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis, 3 Agustus 2017, beserta 30 butir dumolid.

Dokter Yoland Tedjokusumo yang bertugas sebagai Kepala Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido, Jawa Barat, menjelaskan Dumolid berisi nitrazepam. "Nitrazepam ini adalah obat penenang golongan benzodiazepine," kata Yoland kepada Tempo, Kamis, 3 Agustus 2017.

Menurutnya, obat golongan benzodiazepine ini dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan tidur, depresi kecemasan berat, serta gangguan panik. "Golongan benzodiazepine harus digunakan dengan resep dokter," ujarnya.

Sebab, Yoland melanjutkan, obat ini dapat menyebabkan kecanduan. "Jadi harus digunakan dengan hati-hati di bawah pengawasan dokter," kata dia. Yoland menegaskan, penggunaan obat ini tanpa resep dokter dapat dijerat Undang-undang Psikotropika nomor 5 tahun 1997.

Sebelumnya, pada Februari 2013, Raffi Ahmad juga ditangkap karena kepemilikan metilon. Metilon adalah turunan dari katinon. Efek farmakologi dari katinon sendiri sama juga dengan amfetamin, yaitu perangsang sistem syaraf pusat dengan cara meningkatkan pengeluaran katekolamin.

Katekolamin sendiri adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk sekelompok hormon yang memiliki gugus katekol (orto hidroksi fenol). Contohnya adalah adrenalin, norefinefrin, noradrenalin, dan dopamin. Jika katekolamin ini banyak keluar maka akan dapat mengurangi depresi, mengontrol kegemukan (nafsu makan turun), mengurangi kelelahan, dan meningkatkan semangat.

Selain dumolid dan metilon, sebetulnya ada banyak lagi jenis psikotropika yang beredar luas di Indonesia. Balai Laboratorium BNN, seperti dikutip dari laman situsnya, menemukan 53 substansi psikotropika baru (new psychoactive substances). Berikut daftarnya:

Turunan Katinon
1. Methylone (MDMC). Efek: stimulan, halusinogen, insomnia, dan sympathomimetic
2. Mephedrone (4-MMC). Efek: stimulan, meningkatkan detak jantung, dan harmful
3. Pentedrone. Efek: psychostimulant
4. 4-MEC. Efek: stimulan dengan efek empathogenic
5. MDPV. Efek: euphoria, stimulan, efek aphrodisiac, dan efek empathogenic
6. Ethcathinone (N-ethylcathinone). Efek: psychostimulant
7. MPHP. Efek: psychostimulant
8. Ethylone (bk-MDEA, MDEC). Efek: stimulan dan halusinogen
9. Buphedrone. Efek: stimulan dan euphoria
10. 4-Klorometkatinon. Efek: stimulan, halusinogen, insomnia, dan sympathomimetic
11. Tanaman Khat atau Teh Arab. Efek: psychostimulant

Katinon Sintetis
1. BENZEDRONE. Efek: stimulan, halusinogen, insomnia, dan sympathomimetic
2. Mexedrone. Efek: stimulan, halusinogen, insomnia, dan sympathomimetic
3. N-ethyl Pentylone. Efek: stimulan, halusinogen, insomnia, dan sympathomimetic
4. Pentylone. Efek: stimulan, halusinogen, insomnia, dan sympathomimetic
5. 4-CEC. Efek: stimulan, halusinogen, insomnia, dan sympathomimetic

Cannabinoid Sintetis 
1. JWH-018. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
2. XLR-11. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
3. FUB-144. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
4. AB-CHMINACA. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
5. AB-FUBINACA. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
6. CB-13. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
7. FUB-AMB. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
8. AB-PINACA. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
9. THJ-2201. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
10. THJ-018. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
11. ADB-FUBINACA. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
12. ADB-CHIMINACA. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
13. MDMB-CHMICA. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
14. 5-FLURO ADB. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
15. JWH-122. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
16. JWH-073. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
17. 5-Fluoro AKB 48. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic
18. MAM 2201. Efek: halusinogen, efek cannabinoid, dan toxic

Turunan Phenethylamine
1. DMA (Dimethylamphetamine). Efek:  stimulan, lebih rendah efeknya dari methamphetamine
2. 5-APB. Efek: stimulan, empathogenic
3. 6-APB. Efek:  euphoria
4. PMMA. Efek: stimulan, halusinogen, insomnia, dan sympathomimetic
5. 2C-B. Efek: halusinogen
6. DOC. Efek: euphoria, archetypal psychedelic
7. 25I-NBOMe. Efek: stimulan, halusinogen, dan toxic
8. 25B-NBOMe. Efek: stimulan, halusinogen, dan toxic
9. 25C-NBOMe. Efek: stimulan, halusinogen, dan toxic
10. 4APB. Efek: stimulan, halusinogen, dan toxic
11. Synthetic Phenethylamine. Efek: stimulan, halusinogen, dan toxic

Turunan Piperazine
1. BZP. Efek: euphoria, meningkatkan detak jantung, dilatasi pupil, dan toxic
2. Mcpp. Efek: euphoria, meningkatkan detak jantung, dilatasi pupil, dan toxic
3. TFMPP. euphoria, meningkatkan detak jantung, dilatasi pupil, dan toxic
 
Turunan Tryptamine
1. α-mt. Efek: euphoria, empathy, psychedelic, stimulant, dan anxiety
2. 5-MeO-MiPT. Efek: halusinogen dan stimulan

Mengandung Mitragynine dan Speciogynine
1. Kratom. Efek: efek seperti opiat dan cocain
 
Mengandung dan Turunan Ketamin 
1. Ketamin. Efek: halusinasi, euphoria, psychotomymetic
2. Methoxetamin. Efek: halusinasi, euphoria, psychotomymetic

 

Sumber: Tempo

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI