Sukabumi Update

Peretas Klaim Curi Data Pelanggan, Ini Imbauan Bukalapak

 

SUKABUMIUPDATE.com - Platform jual beli Bukalapak membenarkan adanya percobaan peretasan dari para peretas. Namun, Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono memastikan bahwa data penting yang ada di Bukalapak aman dari pembobolan kejahatan siber.

"Kami menyarankan menjaga kerahasiaan password anda dan menggunakan security guide yang sudah disediakan Bukalapak bisa diakses di bukalapak.com/security_guide. Bukalapak akan selalu bekerja sama dengan para pengguna, demi kenyamanan selama bertransaksi," ujar Intan, dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Maret 2019.

Laman thehackernews, Ahad, 17 Maret 2019, telah menerima email baru dari peretas Pakistan, yang dikenal dengan alias Gnosticplayers. Dia mengatakan bahwa akan ada lelang putaran keempat di Dream Market berupa penjualan data pengguna 8 situs web yang diretas.

<iframe id="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_tekno_inarticle_0" style="vertical-align: bottom; height: 1px; width: 1px; border-width: 0px; padding: 0px; margin: 0px;" title="3rd party ad content" name="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_tekno_inarticle_0" width="1" height="1" frameborder="0" marginwidth="0" marginheight="0" scrolling="no" data-google-container-id="1" data-load-complete="true"> </iframe> Sitrus tersbeut adalah Youthmanual, perguruan tinggi dan platform karir Indonesia sebanyak 1,12 juta akun, kedua GameSalad sebuah platform pembelajaran online sebanyak 1,5 juta akun.

Ketiga ada situs belanja online Bukalapak 13 juta akun, Notebook online Jepang Lifebear 3,86 juta akun, toko buku online EstanteVirtual 5,45 juta akun dan platform penjadwalan pertunjukan Coubic 1,5 juta akun.

Peretas menjual masing-masing database yang diretas secara individual di Dream Market dengan total nilai 1,2431 Bitcoin, kira-kira US$ 5.000 atau setara dengan Rp 70 juta.

"Kami percaya bahwa transparansi penting untuk memastikan kepercayaan pengguna kami di Bukalapak. Juga mengimbau para pengguna Bukalapak untuk lebih memperhatikan keamanan bertransaksi," kata Intan.

"Ganti password secara berkala dan aktifkan Two- Factor Authentication (TFA), fitur untuk mencegah jika ada penyalahgunaan data penting dari device yang tidak dikenali".

Intan juga menjelaskan bahwa Bukalapak selalu meningkatkan sistem keamanannya, demi memastikan kenyamanan para pengguna Bukalapak. Serta memastikan data-data penting pengguna tidak disalahgunakan, karena upaya peretasan memang sangat berpotensi terjadi di industri digital.

Sumber: Tempo

 

Editor : Mulvi

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI