Sukabumi Update

Gempa di Waduk Cirata, BMKG: Tahun 1834 dan 1862 Pernah Merusak

SUKABUMIUPDATE.com - Belum usai pemberitaan gempa bumi merusak di Sukabumi, Rabu (11/3/2020) malam, masyarakat kembali dikejutkan dengan peristiwa guncangan gempa yang dirasakan oleh warga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. 

Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa terjadi pada pukul 21.41.33 WIB dengan kekuatan M=3,7. Episenter terletak pada koordinat 6,72 LS dan 107,31 BT tepatnya berlokasi di Waduk Cirata dengan kedalaman 2 kilometer.

"Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) dan berdasarkan laporan dari masyarakat, menunjukkan gempa ini dirasakan di Cirata dan Plered, Kabupaten Purwakarta dengan Skala Intensitas III MMI. Warga merasakan guncangan sperti ada truk berlalu hingga menyebabkan warga berlarian ke luar rumah," jelas Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Sementara itu gempa dirasakan juga dilaporkan dirasakan terjadi di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, dengan Skala Intensitas II MMI. Di wilayah ini warga hanya merasakan goyangan lemah. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

Menurut Daryono, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya yang sangat dangkal hanya 2 kilometer, diyakini bahwa gempa ini merupakan gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif. 

"Dengan episenter gempa yang terletak di Waduk Cirata, maka diyakini bahwa yang menjadi pembangkit gempa ini adalah Sesar Cirata di Waduk Cirata," kata Daryono.

Hasil kajian yang dilakukan oleh beberapa peneliti menunjukkan bahwa kegempaan mikro di wilayah Cirata memiliki kedalaman sangat dangkal kurang dari 10 kilometer dengan mekanisme sumber gempa yang didominasi oleh sesar naik. 

Wilayah antara Cianjur dan Purwakarta termasuk daerah rawan gempa. Sejarah gempa merusak yang pernah terjadi di wilayah ini adalah Gempa Cianjur 1834 dan Gempa Purwakarta 1862.

 

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI