Sukabumi Update

Mahasiwa UI Temukan Senyawa Anti-Penuaan Dini dari Tanaman Arbei

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah senyawa baru dari bahan alami ditemukan memiliki aktivitas anti-penuaan dini dan dapat dimanfaatkan dalam pengembangan kosmetik. Senyawa itu didapat dari hasil penelitian terhadap dua jenis tanaman arbei, Rubus fraxinifolius dan R. rosifolius, yang banyak ditemukan di dataran tinggi di Indonesia.

Penelitian itu dilakukan mahasiswa di Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Yesi Desmiaty, dan berhasil mengantarnya meraih gelar doktor dalam sidang pengujian akhir Mei lalu. Disertasinya berjudul 'Telaah Aktivitas Antiaging Secara in vitro pada Ekstrak dan Isolat Teridentifikasi dari Rubus fraxinifolius dan Rubus rosifolius'. 

Dalam keterangan yang dibagikannya, Selasa 23 Juni 2020, Yesi menerangkan bahwa kedua tanaman rubus telah dikenal bermanfaat sebagai antioksidan dan pencegahan penuaan dini. Penelitian untuk pemanfaatan keduanya lalu dilakukannya agar dapat digunakan dalam pengembangan sediaan kosmetik.

"Perkembangan pasar sediaan kosmetik terutama produk anti-skin aging yang berasal dari alam menunjukkan tren yang meningkat," katanya. 

Yesi menerangkan, beberapa rubus dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan, antielastase, antitirosinase, antikolagenase, anti-UV, dan antiaging (antipenuaan) yang kuat. Kandungan fitokimia utamanya adalah senyawa terpenoid, polifenol, dan flavonoid.

Yesi meneliti batang, buah, dan daun dari kedua jenis tanaman tersebut. Hasilnya, dia menemukan ekstrak metanol daun R. fraxinifolius memiliki aktivitas antielastase dan antioksidan tertinggi.

Dalam disertasinya, Yesi menyebutnya sebagai senyawa dengan struktur baru serta isolat yang memiliki aktivitas antipenuaan dinia dan dapat dimanfaatkan dalam pengembangan kosmetik dari bahan alam. Jadilah riset yang dilakukan Yesi menjadi salah satu prospek pengembangan penemuan bahan alam antipenuaan dini, serta upaya pencarian senyawa aktif baru yang berkhasiat sebagai penghambat elastase, tirosinase dan peredam radikal bebas.

Hasil ekstraksi bertingkat pada riset yang dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun R. fraxinifolius memiliki aktivitas antielastase dan antioksidan tertinggi dengan masing-masing IC50 57,45 dan 4,33 µg/ml.

Sebelumnya, tidak ada informasi mengenai aktivitas antiaging tanaman R. fraxinifolius dan R. rosifolius, sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah baru tentang pemanfaatan kedua tanaman.

Hasil ini diharapkan menjadi dasar dan acuan untuk penelitian selanjutnya, serta dapat dikembangkan menjadi sediaan kosmetik bahan alam yang bermanfaat bagi masyarakat luas, serta mendukung kemandirian bangsa dan negara dalam pemanfaatan salah satu sumber daya alamnya.

sumber: tempo.co

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI