Sukabumi Update

Cek Apakah Rumah Kita Tahan Gempa? Tukang Bangunan di Sukabumi Belajar Retrofitting

SUKABUMIUPDATE.com - Apakah rumah yang ditempati saat ini sudah memenuhi unsur keamanan dari guncangan gempa? Untuk diketahui, Sukabumi berada di kawasan yang memiliki sejumlah patahan aktif (sesar), pemicu gempa baik itu di darat maupun di lautan.

Untuk mengurangi potensi korban dari dampak gempa, Palang Merah Indonesia (PMI) bersama USAID dan American Redcross mengadakan pelatihan teknik Retrofitting kepada tukang bangunan, tokoh masyarakat dan relawan di Kota Sukabumi. Retrofitting adalah penguatan rumah agar aman gempa. 

Pelatihan mitigasi bencana berbasis masyarakat ini berlangsung sejak Senin hingga Kamis (17/12/2020) di Kampung Sidi, RT 1/9 Kelurahan/Kecamatan Baros Kota Sukabumi. Menurut Kepala Markas PMI Kota Sukabumi, Zaini, pelatihan ini bertujuan agar masyarakat paham dan tahu cara membangun rumah atau bangunan yang kuat dan tahan gempa.

"Karena pada dasarnya gempa itu tidak bisa membunuh atau melukai. Yang membunuh dan melukai adalah bangunan yang didesain tanpa memperhatikan kekuatan sehingga ambruk saat gempa terjadi," tegasnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (17/12/2020).

BACA JUGA: Mau Bikin Bangunan Tahan Gempa? Simak Aturan Teknisnya

Pemateri dalam pelatihan ini adalah para konsultan dan ahli teknik bangunan dari sejumlah lembaga baik level nasional, provinsi maupun Kota Sukabumi, termasuk tim Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat. Tak hanya teori, para tukang bangunan ini juga diajak langsung melakukan praktek meninjau langsung rumah-rumah warga di sekitar lokasi pelatihan untuk mengetahui poin poin penguatan bangunan tahan gempa.

"Teori dan praktek lapangan langsung dilakukan, agar peserta mudah memahami apa itu Retrofitting," pungkas Zaini. 

Praktik lapangan pelatihan penguatan rumah agar tahan gempa di Kota Sukabumi

Hendri (50 tahun) salah seorang peserta adalah warga Kampung Sapu Lidi adalah tukang bangunan yang sudah 10 tahun menggeluti profesi tersebut. Ia datang bersama sejumlah rekannya untuk belajar ilmu Retrofitting.

Sebagai tukang bangunan yang belajar secara otodidak, Handi mengakui jika selama ini dia dan rekan-rekannya tidak terlalu memperhatian Retrofitting saat membangun rumah warga yang menyewa jasanya. "Ternyata tidak sulit, kita hanya perlu memastikan sejumlah poin yang wajib ada di dalam pembangunan rumah atau bangunan lainnya sebagai struktur penguat," kata Hendi dikutip dari rilis PMI Kota Sukabumi.

BACA JUGA: BMKG Jelaskan Kenapa Gempa Dibawah Tiga Magnitudo Mampu Robohkan Rumah di Sukabumi

"Belajarnya mudah. Buku panduan yang sudah disiapkan untuk seluruh peserta," sambung Handi.

Selain para tukang, dalam pelatihan ini juga diikuti perwakilan kaum ibu-ibu agar kelak dapat mengawasi pembangunan kembali rumah mereka. Kaum ibu juga diberi tugas untuk mengingatkan para suaminya untuk pintar mengelola keuangan rumah tangga dan memprioritaskan pentingnya penguatan rumah yang aman sebagai investasi keluarga masa depan.

Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI