Sukabumi Update

Pantesan Bikin Rudet, NASA Catat Tahun 2020 Kemaren Jadi Tahun Terpanas

SUKABUMIUPDATE.com - Nasa melaporkan tahun 2020 menjadi tahun terpanas bagi bumi. Direktur Goddard Institute for Space Studies (GISS) NASA, Gavin Schmidt menuturkan, berdasarkan analisis yang dilakukan timnya, suhu bumi secara global di tahun 2020 mengalami peningkatan sebanyak 1,02 derajat celcius, catatan ini berdasarkan rata-rata suhu bumi yang diambil pada rentang tahun 1951-1980 lalu dibandingkan dengan tahun 2016-2020.

"Tahun 2016 hingga 2020 menjadi tahun terpanas bumi yang pernah kami catat," ungkap Gavin, dikutip dari laman resmi website NASA, Jumat (15/1/2021).

Menurut Gavin, kenaikan suhu bumi ini bakal menjadi tren jangka panjang, tentunya hal ini diakibatkan oleh sejumlah kegiatan manusia yang kemudian berdampak serius pada perubahan iklim bumi.

Secara teknis, Gavin menjelaskan, terjadinya kenaikan suhu ini dipengaruhi oleh jumlah sinar matahari yang masuk mencapai permukaan bumi. Salah satu penyebabnya seperti peristiwa kebakaran hutan massal di kawasan benua Australia yang terjadi di tahun 2020 lalu. 

Kebakaran tersebut sangat menimbulkan dampak yang mengerikan, 46 juta hektar hutan ludes terbakar, menimbulkan asap dan sejumlah partikel berbahaya lainnya terbang ke lapisan atmosfer bumi lalu menghalangi pancaran sinar matahari.

Sementara itu, efek lockdown global karena pandemi Covid-19 atau virus corona nyatanya memang mampu mengurangi polusi udara di banyak area. Namun, hal tersebut memungkinkan terjadinya pancaran sinar matahari yang besar lalu masuk ke permukaan bumi.

"Ini memang menghasilkan efek pemanasan yang kecil, namun cukup signifikan hasilnya," terang Gavin.

Dengan kondisi iklim yang semakin memanas seperti ini, Gavin memperingatkan akan potensi terjadinya pencairan lapisan es yang berada di kutub Utara dan Selatan Bumi. Hal ini bisa menimbulkan bencana alam mengerikan seperti kenaikan permukaan laut, gelombang panas yang disebabkan kebakaran hutan serta mengancam ekosistem tumbuhan, hewan dan tentu saja manusia.

Gavis menyarankan kepada seluruh umat manusia, untuk lebih memahami tentang kondisi bumi saat ini. Meskipun sekarang manusia di bumi tengah dipusingkan dengan pandemi Covid-19, namun dirinya mengingatkan ada ancaman lain yang bisa menimbulkan dampak lebih berbahaya selain pandemi yakni pemanasan global.

"Kita harus berlatih beradaptasi dengan perubahan iklim, langkah yang paling mudah mari kita mulai menanam tanaman di setiap tempat, kita juga harus bisa mengelola sumber daya air dan bersiap menghadapi cuaca ekstrim yang akan terjadi di masa depan," pungkasnya.

Editor : Muhammad Gumilang Gumilang

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI