Sukabumi Update

Facebook Sadar Instagram Menghancurkan Kesehatan Mental Remaja

SUKABUMIUPDATE.com - Perusahaan Facebook baru-baru ini mengaku menemukan informasi terkait aplikasi Instagram yang berbahaya bagi kesehatan mental sejumlah remaja. Salah satunya berkaitan kasus seorang remaja ingin melakukan bunuh diri.

Selama tiga tahun terakhir, Facebook telah meneliti bagaimana Instagram memengaruhi audiens yang lebih muda, dengan gadis remaja berada di urutan teratas.

Baca Juga :

" Tiga puluh dua persen gadis remaja mengatakan bahwa ketika mereka merasa buruk tentang tubuh mereka, Instagram membuat mereka merasa lebih buruk," tulis seorang peneliti dari Facebook, seperti dilansir dari Your Tango.

Facebook juga menemukan bahwa 14% anak laki-laki di Amerika mengatakan Instagram membuat mereka merasa lebih buruk tentang diri mereka sendiri.

Baca Juga :

Meskipun Facebook menyebutkan bahwa ada sebagian besar remaja yang tidak dirugikan oleh Instagram. Seperti diungkapkan CEO Facebook Mark Zuckerberg, penggunaan aplikasi sosial dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental yang positif.

“Penelitian yang kami lihat adalah bahwa menggunakan aplikasi sosial untuk terhubung dengan orang lain dapat memiliki manfaat kesehatan mental yang positif,” kata Mark Zuckerberg pada sidang kongres pada bulan Maret lalu.

photoPendiri Facebook Mark Zuckerberg - (Tangkapan layar YouTube - Harvard University)</span

Sejauh ini Facebook sedang berjuang untuk mengatasi masalah tersebut sambil juga mencoba untuk menjaga agar aplikasi tetap menarik bagi pengguna yang lebih muda.

Sebagian besar kehadiran online di Instagram berasal dari audiens yang lebih muda, dengan lebih dari 20% pengguna Instagram berusia di bawah 22 tahun. 

Kepala kebijakan publik Instagram, Karina Newton, menanggapi dalam sebuah posting blog untuk penelitian tersebut dengan janji bahwa Instagram sedang mencari cara untuk menarik pengguna agar tidak memikirkan jenis posting Instagram tertentu.

"Kami sedang mencari cara untuk mendorong mereka melihat topik yang berbeda jika mereka berulang kali melihat jenis konten ini," kata Newton.

Editor : Toni Kamajaya

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI