Sukabumi Update

Polusi, Zat Buangan yang Dapat Kacaukan Bumi dan Manusia

SUKABUMIUPDATE.com - Polusi merupakan sisa atau residu dari suatu aktivitas yang berdampak terhadap kualitas hidup Manusia dan makhluk hidup lainnya.

Sejatinya Polusi berasal dari aktivitas alam, namun beberapa kegiatan Manusia meningkatkan jumlah Polusi. Manusia kerap kali meremehkan Polusi yang dihasilkan dari aktivitasnya. Namun dampak yang ditimbulkan tidaklah sembarangan, bahkan bisa mengancam Bumi dan kehidupan yang ada di dalamnya.

Maka dari itu, masyarakat mulai menyadari akan pentingnya wawasan tentang Polusi beserta dampak yang ditimbulkannya.

Pada artikel ini kamu akan mengetahui sedikit lebih dalam tentang Polusi serta dampak yang ditimbulkannya.

Mengenal Polusi

photo(Ilustrasi) Polusi memiliki sumber antropogenik berupa aktivitas Manusia. - (Adobe Stock)

Polusi adalah zat (berwujud padat, cair, atau gas) atau energi (berupa panas, suara, atau radioaktivitas) yang menyebar di sekitar lingkungan baik daratan, lautan dan udara.

Polusi memiliki jenis utama yang biasa dikenal masyarakat berdasarkan lingkungannya yakni Polusi Udara, Polusi Air dan Polusi Tanah.

Masyarakat modern juga memperhatikan jenis Polusi tertentu seperti Polusi Suara dan Polusi Cahaya. Semua jenis Polusi dapat memiliki dampak negatif pada lingkungan, satwa, tumbuhan serta Manusia.

Sejatinya, Polusi disebabkan oleh peristiwa alam seperti letusan gunung berapi. Di zaman modern ini Polusi diisyaratkan memiliki sumber antropogenik (sumber yang diciptakan oleh aktivitas Manusia, red).

Sekitar tahun 1000 Masehi, penggunaan batu bara untuk bahan bakar mulai menyebabkan peningkatan Polusi Udara yang cukup besar.

pemanfaatan batu bara terus berlanjut hingga akhirnya digunakan untuk peleburan besi pada abad ke-17. Akibatnya, Polusi meningkat signifikan dan memperburuk kualitas udara.

Sepanjang abad ke-19, sebagian besar Polusi Air dan Polusi Udara serta akumulasi limbah padat menjadi masalah di daerah perkotaan.

Namun, dengan pesatnya industrialisasi dan pertumbuhan populasi Manusia yang meningkat signifikan, menjadikan Polusi sebagai masalah yang lebih kompleks.

Pada pertengahan abad ke-20, kesadaran akan kebutuhan untuk melindungi lingkungan dari Polusi mulai muncul di kalangan masyarakat.

Kesadaran akan bahayanya Polusi terus meningkat. Pada dekade 70-an Amerika Serikat mengesahkan undang-undang perlindungan lingkungan seperti Clean Air Act dan Clean Water Act.

Aksi Amerika Serikat tersebut diikuti oleh negara-negara lainnya sebagai upaya untuk mengendalikan dan mengurangi Polusi.

Baca Juga :

Pengendalian Polusi

photo(Ilustrasi) Upaya pengendalian polusi masih memiliki sejumlah masalah. - (th.boell.org)

Upaya besar dilakukan untuk membatasi pelepasan zat berbahaya ke lingkungan melalui pengendalian Polusi Udara, pengelolaan air limbah, pengelolaan limbah padat, pengelolaan limbah berbahaya (B3) dan daur ulang.

Sayangnya, upaya pengendalian Polusi seringkali masih terdapat masalah, terutama di negara-negara berkembang. Tingkat Polusi Udara yang berbahaya, umum terjadi di banyak kota besar.

Masalah plastik di darat dan lautan semakin memperparah kondisi lingkungan di Bumi, hal ini dikarenakan semakin meningkatnya penggunaan plastik sekali pakai oleh Manusia.

Selain itu, emisi gas rumah kaca seperti metana dan karbon dioksida, terus mendorong pemanasan global dan menimbulkan ancaman besar bagi keanekaragaman hayati dan kesehatan masyarakat.

Jenis Polusi

photo(Ilustrasi) Polusi memiliki sejumlah klasifikasi berdasarkan sifat dan wujudnya. - (Pixabay)

a. Polusi Udara

Polusi Udara merupakan zat tambahan yang mencemari udara akibat peristiwa alam maupun aktivitas Manusia. Contoh dari Polusi Udara adalah asap kendaraan bermotor, asap kebakaran, asap limbah pabrik dan masih banyak lagi.

b. Polusi Tanah

Polusi Tanah merupakan zat tambahan yang mencemari tanah. Zat yang termasuk ke dalam Polusi Tanah di antaranya adalah sampah, pupuk kimia dan pestisida kimia (jika digunakan berlebihan).

c. Polusi Air

Polusi Air adalah zat yang bisa menyebabkan air tercemar. Contoh dari Polusi Air adalah air pembuangan MCK, limbah industri dan sampah rumah tangga.

d. Polusi Cahaya

Polusi Cahaya bisa dibilang sebagai cahaya yang memiliki intensitas tinggi dan berlebihan sehingga bisa mengganggu penglihatan. Polusi Cahaya biasa kita lihat di daerah perkotaan, terutama pada malam hari. Contohnya adalah cahaya dari gedung atau bangunan pada malam hari.

e. Polusi Suara

Polusi Suara adalah suara yang memiliki volume tinggi sehingga mengganggu seseorang yang tidak sengaja mendengarnya. Contoh dari Polusi Suara adalah suara yang dihasilkan kendaraan bermotor, suara mesin pabrik dan suara pertambangan.

f. Polusi Radioaktif

Polusi Radioaktif mengandung berbagai zat-zat berbahaya bagi Manusia seperti Uranium, Plutonium dan zat radioaktif lainnya. Polusi Radioaktif ini bisa mencemari udara, air, bahkan tanah sekaligus.

Polusi Radioaktif merupakan limbah hasil radioaktivitas yang dibuang secara sembarangan. Peristiwa ini sempat terjadi di Indonesia tepatnya di daerah Serpong, Tangerang Selatan, Banten, tahun 2020 silam.

Jika Polusi Radioaktif dibiarkan dan tanpa ada penanganan yang tepat maka akan berdampak pada kesehatan seperti kulit terbakar hingga kanker.

g. Polusi Suhu

Polusi Suhu adalah Polusi yang berupa kalor atau panas, kalor ini memiliki suhu yang tinggi sehingga menyebabkan ketidaknyaman. Polusi jenis ini sering dirasakan di daerah perkotaan, terutama di daerah kawasan industri.

Dampak yang Ditimbulkan  Polusi

photoPolusi dapat menimbulkan sejumlah dampak yang dapat mengurangi kualitas hidup. - (Getty Images)

1. Pemanasan Global

Pemanasan Global disebabkan oleh beberapa polusi seperti Polusi Udara yang mendorong Efek Rumah Kaca. Selain itu, Polusi Panas dan Radioaktif ikut serta dalam meningkatkan suhu rata-rata global.

2. Kesulitan Air Bersih

Polusi air dapat menyebabkan sulitnya mendapatkan air bersih. limbah cair ini dibuang ke sungai yang harusnya berfungsi sebagai cadangan air bersih.

Air sungai juga bisa terserap ke dalam tanah dan masuk ke dalam sumber mata air. Alhasil air tanah yang menjadi konsumsi utama mayoritas masyarakat ikut tercemar.

Pernah tidak kalian mengkonsumsi air sumur namun rasanya tidak sedap dan sedikit berbau? Jika pernah, berarti kalian telah merasakan air tanah yang sudah tercemar.

3. Rusaknya Kandungan Tanah dan Musnahnya Organisme

Penggunaan pestisida kimia dan pupuk kimia secara berlebihan akan menyebabkan rusaknya kandungan alami di dalam tanah.

Tidak hanya itu, pestisida kimia dan pupuk kimia juga bisa membunuh organisme yang sebenarnya bisa menguntungkan tanah seperti cacing dan bakteri baik.

4. Merusak Kesehatan

Polusi Udara dengan tingkat yang tinggi bisa menyebabkan sesak nafas dan dalam jangka waktu yang panjang berpotensi merusak paru-paru.

Selain itu, jika kita mengkonsumsi air tercemar Polusi dalam jangka waktu yang panjang dapat berpotensi menyebabkan kanker.

Buah-buahan dan sayur-sayuran yang terkontaminasi pestisida kimia dan pupuk kimia secara berlebihan juga bisa berpotensi menyebabkan sel-sel dalam tubuh bermutasi dan menyebabkan kanker.

5. Mengganggu penglihatan dan pendengaran

Polusi Cahaya bisa menyebabkan gangguan pada penglihatan kita. Apabila mata kita terpapar intensitas cahaya terlalu berlebihan, maka akan membuat penglihatan kita berkunang-kunang hingga membuat kepala menjadi pusing.

Sedangkan, Polusi Suara bisa menyebabkan gangguan pada pendengaran kita. Gangguan pendengaran ini mulai dari yang ringan seperti kehilangan pendengaran sementara hingga yang lebih parah yakni pecahnya gendang telinga dan penyakit tinnitus.

Editor : Aidil Fichri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI