Sukabumi Update

Ular Berbisa Gigit Salman Khan, Begini Dampak Racunnya

SUKABUMIUPDATE.com - Ular berbisa menggigit Salman Khan, aktor India yang membintangi sejumlah film bollywood seperti Chori Chori Chupke Chupke. 

Salman Khan langsung dibawa ke rumah sakit dan diberikan suntikan antivenom agar bisa ular yang masuk tidak menyebar dan netral. Lalu bagaimana dampak racun atau bisa ular jika masuk kedalam tubuh?

Melansir tempo.co, Tri Maharani, pakar gigitan ular berbisa, menjelaskan proses menyebarnya bisa ular hingga sebabkan kematian pada korban.

photoBisa ular diwadahi pawang. - (Reuters/Njeri Mwangi)

Menurut Tri, racun ular kobra dan ular berbisa lainnya menyebar melalui kelenjar getah bening.

Baca Juga :

Berdasarkan penjelasannya, bisa atau racun ular memiliki beberapa jenis diantaranya yakni neurotoxin, cytotoxin, necrotoxin dan cardiotoxin. 

Keempat jenis racun tersebut memiliki perannya masing-masing. Neurotoxin berfungsi melumpuhkan korban, cytotoxin berfungsi merusak sel dan imun korban, necrotoxin menimbulkan kecacatan dan cardiotoxin menyebabkan gangguan pada jantung korban. Pada akhirnya keempat jenis bisa tersebut dapat sebabkan kematian.

Menurut Peneliti Herpetologi dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, Amir Hamidy, menjelaskan beberapa macam bisa ular.

"Ada neurotoksin yang menyerang saraf, hemotoksin menyerang darah dan kardiotoksin menyerang jantung. Tapi yang paling umum itu adalah neurotoksin dan hemotoksin," Kata Amir.

Masih menurut Amir, Neurotoksin merupakan bisa yang terdapat di beberapa jenis ular, seperti Bungarus candidus (Weling) dan Bungarus fasciatus (Welang). Selain itu, juga terdapat pada Ophiophagus hannah (King Cobra), Calliophis bivirgatta (Ular Cabe Besar), dan Calliophis intestinalis (Ular Cabe Kecil).

Menurut Amir, semua bisa cukup fatal dan mematikan, yang paling cepat neurotoksin karena menyerang saraf.

 "Neurotoksin itu dia shutdown saraf pernapasan. Penyebarannya melaui getah bening, jadi sebenarnya tergantung penanganan pertamanya, kalau enggak tepat ya berakibat fatal, cuma kalau kita lihat secara detail neurotoksin paling cepat (menyebar)," ujarnya.

SUMBER: TEMPO.CO

Editor : Aidil Fichri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI