Sukabumi Update

Reaksi Kimia di Anime Shokugeki No Soma yang Bisa Kamu Pelajari!

SUKABUMIUPDATE.com - Jika kalian salah satu penggemar Anime Soma, pasti sudah tahu cuplikan klip ini datang dari season dan episode berapa di anime Shokugeki No Soma a.k.a Food Wars.

Ternyata, dari klip ini ada beberapa aspek ilmiah atau sains yang bisa kita bahas terutama ketika rival masak Soma di episode ini, yaitu Nakiri Alice.

Baca Juga :

Dalam episode tersebut, ia menyebutkan bagaimana cara ia membuat Sushi dengan irisan daging (Beef Fillet Sushi) kepada juri.

Nah kira-kira istilah tersebut ada gak yah di dunia nyata? atau hanya fiktif belaka?

Jika kamu penasaran, baca selengkapnya penjelasan dibawah ini. Berikut adalah istilah reaksi kimia yang ada dalam anime Shokugeki No Soma.

1. Beef Fillet Sushi Terdapat Asam Inosinat

photoBeef Fillet Sushi Terdapat Asam Inosinat - (iStock)

Pada beef fillet sushi ini jelas kalau salah satu cita rasa khas umami-nya datang dari daging yang jadi bahan utama sushi.

Hal ini dikarenakan, daging sapi mempunyai kandungan asam inosinat yang bisa digunakan sebagai peningkat rasa dalam makanan.

2. Beef Fillet Sushi Terdapat Asam Glutamat

photoBeef Fillet Sushi Terdapat Asam Glutamat - (iStock)

Beef fillet sushi yang dibuat oleh Nakiri Alice juga memiliki aspek rasa umami yang datang dari kandungan asam glutamat ini.

Tapi yang membuat juri bingung adalah dari mana asam glutamat ini berasal. Padahal, Beef fillet sushi buatan Alice kelihatannya hanya menggunakan irisan daging dan nasi yang dibulatkan saja.

Dan ternyata, asam glutamat ini Alice didapatkan dari tomat, bukan dari micin.

3. Penggunaan Teknik Sentrifugasi Tomat

photoPenggunaan Teknik Sentrifugasi Tomat - (iStock)

Alice menyampaikan bahwa rasa umami yang digunakan berasal dari sari tomat yang ditambahkan di Sushi kue sebelumnya.

Rasa umami ini ternyata masih bertahan di lidah dan melengkapi rasa umami dari Beef fillet sushi.

Cara mendapatkan sari tomat tersebut didapat dengan cara yang sangat murni ini, sampai juri tak dapat melihat ada komponen tomat di dalam sushi buatannya.

Sedangkan, untuk mendapatkan sari rasa ini ia menggunakan teknik sentrifugasi.

Sentrifugasi adalah Teknik pemisahan partikel dari campuran dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang didasarkan pada kepadatannya (massa jenis).

Teknik ini biasa dipakai pada campuran berbentuk larutan atau suspensi.

Cara Kerja Teknik Sentrifugasi

photoCara Kerja Teknik Sentrifugasi - (iStock)

Campuran X dalam bentuk larutan atau suspensi akan di tempatkan di tabung khusus yang bagian dasarnya agak runcing, Namanya disebut tabung sentrifugasi.

Setelah itu tabung sentrifugasi berisi campuran X kemudian ditempatkan ke alat sentrifugasinya. Ketika alat sentrifugasi nyala, tabung berisi larutan tadi akan diputar oleh sebuah mesin.

Setelah selesai, maka akan terlihat jika partikel yang memiliki kepadatan lebih tinggi jadi terendapkan di bagian dasar tabung. Sementara di atasnya adalah partikel yang kepadatannya lebih rendah.

Dalam kasus Alice yang memisahkan tomat, hasil sentrifugasinya berhasil memisahkan campuran tomat jadi pigmen, serat dan sarinya.

Serat  terendapkan di bagian dasar tabung, sari tomat di bagian tengah dan pigmen dibagian paling atas.

Apakah Fenomena ini Cukup Real?

photoFenomena reaksi kimia - (iStock)

Fenomena reaksi kimia yang terjadi dalam Anime Shokugeki No Somaini cukup real, karena:

Serat tomat yang terdiri dari hemiselulosa, selulosa dan lignin itu punya kepadatan (massa jenis) yaitu 1,5g/cm3 dan 1,4 g/cm3.

Lalu, karena sari tomat mostly adalah air dengan senyawa-senyawa yang larut didalamnya, termasuk asam glutamat tadi, kita bisa asumsikan kepadatannya sama dengan massa jenis air yaitu 0,997 g/cm3.

Terakhir, pigmen yang terkandung dalam tomat merah yang paling banyak adalah likopen dan beta karoten. Kedua pigmen punya massa jenis 0,889 g/cm3 dan 0,940 g/cm3.

Kalua ketiga komponen tadi diurutkan berdasarkan massa jenis yang terbesar, urutannya persis seperti yang ditunjukkan oleh Alice.

Editor : Noity

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI