Sukabumi Update

Sejarah Mengapa Bulan Februari Hanya 28 Hari?

SUKABUMIUPDATE.com - Pernahkah Anda bertanya-tanya kenapa bulan Februari hanya 28 hari saja? Padahal bulan lain, seperti Januari, Juli bulan lainnya memiliki jumlah hari antara 30 atau 31 hari. 

Dikutip dari suara.com, penanggalan kalender saat ini ternyata tak lepas dari sejarah panjang sejak kekuasaan bangsa Romawi. 

Untuk menjawab rasa penasaran mengenai kenapa Februari hanya 28 hari, simak ulasan berikut.

Baca Juga :

Berawal dari Masa Pemerintahan Romulus

photo(Ilustrasi) Zaman Romulus. - (via Britannica)</span

Tentu Anda tahu siapa itu Romulus bukan? Seorang raja terkenal bangsa Romawi yang menetapkan berbagai hal untuk pertama kalinya. 

Pada masa pemerintahannya, bulan dalam satu tahun hanya ada 10, yakni Martius, Aprilis, Maius, Junius, Quintilis, Sextilis,September, Oktober, November, dan Desember.

Bagaimana dengan Januari dan Februari? Awalnya dua bulan ini tidak ada, karena masyarakat menganggap waktu antara Desember dan Martius tidak penting karena tak ada kaitannya dengan masa panen.

Berubah di Masa Pompilius

photo(Ilustrasi) Zaman Pompilius. - (via Britannica)</span

Setelah digantikan oleh raja Pompilius, kalender yang dibuat didasarkan pada siklus lunar. 

Kalender ini memiliki jumlah sebanyak 355 hari, dengan menambahkan dua bulan baru antara Desember dan Martius. Jadilah Januari dan Februari di tambahkan di model penanggalan baru ini.

Untuk mencapai 355 hari ini, digunakan sistem penanggalan 29 hari dan 31 hari. Kemudian Februari dipilih jadi bulan dengan jumlah 28 hari, agar jumlahnya tetap 355 hari dalam setahun. 

Ada juga masa ketika orang Romawi menggunakan 27 hari pada satu bulan, untuk menyesuaikan musim yang terjadi.

Berubah Lagi di Masa Julius Caesar

photo(Ilustrasi) Julius Caesar - (via Britannica)</span

Baru pada tahun 45 Masehi, saat kekuasaan Julius Caesar, penanggalan menggunakan acuan Matahari seperti yang dilakukan bangsa Mesir. 

Kalender ini menambahkan 10 hari pada satu tahun, sehingga menjadikan satu bulan berisi 30 dan 31 hari, kecuali di Februari.

Karena perhitungan Matahari yang dilakukan ada 365,25 hari dalam setahun, maka setiap 4 tahun sekali bulan Februari akan memiliki hari berjumlah 29, yang dikenal dengan tahun kabisat. 

Ini sebabnya, penanggalan baru mulai tertata rapi sejak semua orang mengacu pada sistem yang dibuat Julius Caesar.

Itu tadi sedikit informasi kenapa Februari hanya 28 hari atau 29 hari pada tahun kabisat. Semoga informasi di atas bisa menjadi informasi yang bermanfaat, dan selamat beraktivitas.

Sumber: suara.com

Editor : Muhammad Gumilang Gumilang

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI