Sukabumi Update

Banjir Plastik Capai Ke Kutub Utara, Polusi Sampah Kian Memburuk!

SUKABUMIUPDATE.com - Aibat polusi sampah kian memburuk, banjir plastik saat ini sudah mencapai Kutub Utara (Arktik).

Kondisi ini laporkan oleh para peneliti yang dilakukan Alfred Wegener Institute yang memberikan bukti jika polusi plastik merupakan masalah global.

Disadur dari suara.com, dalam studi yang diterbitkan di jurnal Nature Review Earth & Environment tersebut menemukan bahwa semua habitat di Kutub Utara, termasuk pantai, kolom air dan dasar laut memiliki tingkat polusi plastik yang serupa dengan yang ada di kawasan padat atau daerah berpenduduk.photo(Ilustrasi) Ikan di lautan memakan limbah sampah plastik. - (iStock)

Menurut Melanie Bergmann, ahli biologi di Alfred Wegener Institute, ekosistem paling utara kita sudah sangat terkena dampak perubahan iklim.

"Ini sekarang diperparah oleh polusi plastik dan penelitian kami sendiri telah menunjukkan bahwa polusi terus memburuk," katanya dikutip dari CNET, Kamis (7/4/2022).

Tingkat plastik yang ditemukan di Kutub Utara sangat memprihatinkan, mengingat wilayah tersebut sudah sangat terkena dampak oleh perubahan iklim.

Baca Juga :

Sekira 19 juta hingga 23 juta ton sampah plastik berakhir di air laut, sementara mikro dan nanoplastik ditemukan di semua organisme laut.

Meskipun ini masih penelitian awal, temuan tersebut menunjukkan bahwa partikel plastik di salju dapat menyerap lebih banyak sinar Matahari yang dapat menyebabkan pencairan es lebih cepat.

Banjir plastik dapat mencapai Kutub Utara melalui beberapa saluran, seperti arus laut dari Atlantik, Laut Utara dan Pasifik Utara, serta partikel yang dibawa oleh angin utara.

Air dari sungai juga membawa plastik ke wilayah utara. Ditambah dengan polusi air limbah dari komunitas Arktik dan sampah plastik yang dibuang dari kapal, termasuk jaring dan tali.

"Di Kutub Utara, mikroplastik juga mungkin tertelan secara tidak sengaja yang menyebabkan penurunan pertumbuhan dan reproduksi," tambah Bergmann.

Penelitian pada bulan lalu juga melaporkan bahwa mikroplastik telah ditemukan dalam darah manusia untuk pertama kalinya.

Dengan kecepatan limbah plastik saat ini, produksi plastik diperkirakan akan berlipat ganda pada 2034.

Di sisi lain, dalam laporan IPCC yang dirilis minggu ini, para ilmuwan mengatakan tindakan terhadap perubahan iklim harus segera dilakukan.

SUMBER: SUARA.COM

Editor : Noity

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI