Sukabumi Update

Gang Lipur Kota Sukabumi, Terlanjur Identik Barang Hasil Curian

SUKABUMIUPDATE.COM - Masih seputar kawasan ekonomi fenomal di Kota Sukabumi, yaitu Gang Lipur, di Jalan Jend. Ahmad Yani, Kecamatan Cikole. Komoditas barang bekas (Barbek) atau seken yang dijual di pasar yang disebut-sebut salah satu yang tertua di Kota Sukabumi, terlanjur identik dengan barang hasil curian.

Image ini tentu menganggu para pelaku usaha di Gang Lipur, karena mereka sebenarnya berusaha keras menghindari hal tersebut. Salah satu contoh, bagian-bagian kecil mesin dan spare part mesin yang menjadi salah satu komoditas utama di Gang Lipur.

“Dulu Gang Lipur menjadi andalan mekanik jika perlu perbaikan dengan pergantian spare part. Kami mendapatkan stok spare part dari mesin mesin tua atau yang tidak berfungsi dan dijual oleh pemiliknya,” jelas Hidayatullah (43), salah seorang pedangan komponen mesin di Gang Lipur.

Menurut Hidayat, selain serbuan spare part impor yang harganya murah, lesunya transaksi di Gank Lipur juga terjadi akibat image barang hasil curian. “Oh, tidak ada, saya belum pernah menemukan ada orang nyusul barang hasil lengbet (meleng disabet) dan dijual ke sini. Kita sangat hati hati,” jawab Hidayat di lapak miliknya yang menjual rantai mesin, gear, reducer, bearing, dan lain sebagainya.

Pedagang barbek di Gang Lipur sudah sejak lama berhati-hati menerima tawaran yang menjual barbek ke mereka. Belajar dari pengalaman selama bertahun-tahun agar tidak terjerat kasus yang merugikan, misalnya dianggap sebagai penadah.

“Sulit juga kalau kita menelusuri asal muasal barang, yang jelas harus hati-hati, meyakinkan dulu barang itu bukan barang hasil curian,” jelas Hidayat.

Berguru pada pengalaman, cerita berbeda datang dari Muhamad Angga (43), pedagang barang elektonik seperti radio tape, VCD (video compact disc) player, dan televisi ini, pernah tersandung masalah gara-gara barang yang dibelinya.

“Wah, betul itu! Saya sekarang sangat hati-hati, dulu saya pernah nginap semalam di Polres (Kepolisian Resor Sukabumi Kota-red), gara-gara beli TV, nggak tahu barangnya bermasalah. Orang yang jual ke saya disuruh jual oleh orang lain, ternyata barangnya dapat ngembat,” kenang pedagang asal Cibeureum, Kota Sukabumi ini.

Salah satu cara pedagang Gang Lipur untuk mengetahui asal-usul barang, adalah dengan teknik wawancara mendalam atau semi interogasi. “Patut mencurigai barang bekas tersebut hasil kejahatan, misalnya seseorang tidak bisa menjelaskan dengan gamblang mengapa ia menjualnya begitu murah. Kalau si penjual sudah nggak jelas ngomongnya mending jangan,” pungkasnya.

 

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI