Sukabumi Update

Komunitas Es Nongnong Gang Taqwa Kota Sukabumi, Berjuang untuk Tetap Eksis

SUKABUMIUPDATE.COM - Siapa yang tidak tahu es nongnong, (es puter) yang ditawarkan pada konsumen menggunakan roda dorong berkeliling pemukiman. Suara tabuhan gong kecil yang digantung disebelah kanan dorongan gerobak, sangat khas sebagai penanda pedagang es nongnong melintas.

Kini keberadaan para pengrajian dan pedagang es nonnong mulai tergerus zaman, kalah bersaing dengan es krim modern yang jauh lebih dalam kemasan dan banyak varian.

Namun di Jalan KH Ahmad Sanusi, tepatnya gang Taqwa, Kelurahan/Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, tradisi es nongnong dipeliharan dan dipertahankan dari kepunahan.

Setahun lalu, di sentra produksi es nongnong ini, masih ada 25 orang lebih pedagang yang siap berkeliling kota dengan gerobak. Hari ini, Rabu (14/12), tinggal tersisa enam pedagang saja, itupun mereka mulai berpikir untuk meninggalkan prosesi tersebut karena sudah tidak lagi menjanjikan.

“Tinggal enam orang, dulu mah banyak yang dagang. Lama kelamaan berkurang, ada yang kembali ke kampung halaman menggarap sawah, ada juga yang buka usaha lain,” ungkap salah seorang pedagang es nongnong, Firmansyah (55) kepada sukabumiupdate.com, Rabu (14/12).

Firmansyah adalah salah seorang pedagang senior es nongnong di gang Taqwa, sudah 30 tahun lebih hidupnya didedikasikan untuk bisnis kuliner rakyat ini. “Alhamdulillah rezeki mah asal ikhtiar pasti ada aja. Sudah 30 tahun lebih saya jualan es, tetap saja eksis. Ieu mah pan es legenda ti jaman walanda nepi ayeuna moal pareum,” tuturnya optimis.

Hal senada di katakan Baban Subana (60), pedagang lainnya asal Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi. “Dulu harga jual lima perak asa cukup untuk kebutuhan. Sekarang dua sampai lima ribu rupiah malah kurang. Mau gimana lagi, penghasilan cuma bisa didapat dari ini,” tuturnya.

Es nongnong memang masih memiliki penggemar setia yang menjadi asa para perajin dan pedagang, walaupun pendapatan terus berkurang. Selain itu pesanan untuk acara nikahan dan hajatan dinilai sangat menolong keberadaan usaha ini tetap eksis di tengah kepungan es krim modern.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI