Sukabumi Update

Sudah Empat Tahun Tangkapan Nelayan Tradisional Ujunggenteng Kabupaten Sukabumi Terus Merosot

SUKABUMIUPDATE.com - Nelayan tradisional di Pantai Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi, sejak dua bulan terakhir ini terpaksa menganggur, tidak bisa melaut. Kondisi perairan Selatan Indonesia, khususnya Jawa Barat yang terus didera badai dan gelombang tinggi membuat nelayan kapal congkreng (kecil) memilih parkir perahu.

Para nelayan yang tidak andon atau pindah area pencarian ikan di laut Cilacap, Jawa Tengah, memilih menghabiskan waktu dengan memperbaiki kapal atau alat tangkap ikan. Kapal-kapal tertambat dipinggir perairan, bahkan sebagian besar kapal congkreng ditarik ke darat untuk proses perbaikan.

“Eweuh nu berani melaut, gelombang di tengah sampai lima meter, angin hujan. Ikan na oge eweuh. Paling aya hiji dua, eta ge nu nekad bari neangan ikan di pasisian,” jelas Uchu (38), salah seorang nelayan kapal congkreng di Pantai Ujunggenteng.

BACA JUGA:

Kapal Rumpon Nelayan Dikabarkan Hilang di Perairan Kabupaten Sukabumi

Derita Nelayan Palabuhanratu Pascabanjir Sungai Cipalabuan

Sebulan Terakhir Nelayan Ujunggenteng Pilih Parkirkan Perahu

Kepada sukabumiupdate.com, Rabu (16/2), Uchu menegaskan bahwa saat ini memasuki packelik atau musim angin Barat. “Pernah maksakeun teu melaut teu bisa jauh, malah teu meunang nanaon. Rugi solar jeung biaya nu sanesna,” lanjut Uchu.

Ikan layur yang menjadi salah satu andalan nelayan Ujunggentengpun saat ini hasil tangkapannya terus berkurang. Data Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kelautan menyebutkan, tren penurunan hasil tangkapan nelayan tradisional mulai terjadi sejak 2013 hingga saat ini.

“Tantangan nelayan tradisional itu mereka nggak bisa jauh karena memang daya jangkau kapalnya juga terbatas. Sejak 2013 keberadaan ikan layur yang selama ini jadi andalan Ujunggenteng terus berkurang,” jelas Kepala UPTD, Sholehudin kepada sukabumiupdate.com, Rabu.

Menurut Sholehudin, 70 persen dari 1.357 nelayan Ujunggenteng saat ini, tidak bisa melaut karena cuaca buruk. Dari seluruh jumlah nelayan tersebut, yang menggunakan kapal perahu congkreng sebanyak 415 unit, kapal motor 27 unit, dan perahu mesin gantar sebanyak 30 unit.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI