Sukabumi Update

HUT RI 73, Keuletan Orang Garut, Bendera dan Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Agustus adalah bulan kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak akhir Juli, jalanan di Kota dan Kabupaten Sukabumi dihiasi oleh bendera merah putih atau umbul-umbul merah putih dan aksesoris lainnya, yang dijajakan oleh para pedagang musiman.

Uniknya, semua pedagang bendera ini adalah kelompok warga asal Kabupaten Garut Jawa Barat yang siap “kepanasan” menawarkan sang merah putih kepada warga di seluruh Indonesia termasuk di Sukabumi. Reporter sukabumiupdate.com kembali ngobrol dengan Nanang Supriatna (47 tahun) salah satu dari warga Garut yang berjualan aksesoris kemerdekaan RI di dalam pinggir Jalan Suryakencana Kota Sukabumi.

BACA JUGA: Pedagang Bendera Musiman Luar Daerah Mulai Penuhi Kota Sukabumi

Nanang sudah berapa di Kota Sukabumi sejak awal Agustus 2018 silam. Ia tidak sendiri ada 30 rekan Nanang dari Garut yang tahun ini mencoba peruntungan dengan menjual bendera merah putih dan aksesoris kemerdekaan di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi.

Mereka tersebar di sejumlah titik, biasanya dipinggir  jalan protokol berbekal tali untuk menggantungkan bendera dan umbul umbul. Pedagangnyapun sejak pagi hingga petang duduk di sekitar lokasi menunggu konsumen.

“Kami semuanya hanya berjualan, barang didrop oleh bos,” jelas Nanang kepada sukabumiupdate.com, Selasa (7/8/2018).

Nanang sendiri memilih berjualan di Sukabumi karena tidak ingin terlalu jauh dari Garut. Sejumlah rekannya malah sudah dari jauh hari merantau ke luar pulau Jawa, untuk melakukan hal yang sama yaitu berdagang sang merah putih.

BACA JUGA: UPTD Puskesmas Ciracap Sukabumi Periksa Kesehatan Paskibra HUT RI

"Ada juga yang jualan ke Sulawesi dan Kalimantan. Kalau saya sih pilih disini (Kota Sukabumi) setiap tahun, biar agak deket," paparnya.

Untuk keperluan tempat tinggal, kelompok Nanang ini mengontrak tiga unit rumah di Kelurahan Cikole Kota Sukabumi. Soal penghasilan, tahun lalu per lapak menurut Nanang mengantongi uang hingga Rp 7 juta selama kurang lebih dua pekan berjualan.

BACA JUGA: HUT RI, Liga Desa Caringinnunggal Waluran Sukabumi Dimulai

Dipotong biaya hidup selama 16 atau 17 hari dan kontrakan, maka setiap pedagang rata-rata membawa pulang uang hasil jualan Rp 3 hingga 4 juta tergantung hasil jualan. Nanang mengaku masih relatif sepi pembeli. Biasanya pada H-8 dan H-10 baru ramai. "Paling laku umbul-umbul dan aksesoris merah putih," jelasnya.

Harga dari relatif tergantung jenis atau ukurannya, mulai dari Rp5 ribu hingga Rp250 ribu. "Harga tergantung jenis dan ukurannya sih. Kami disini berjualan dari akhir Juli sampai 16 Agustus," pungkasnya.

Editor : Ardi Yakub

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI