Sukabumi Update

Tips Usaha dari Mahmud, Owner Bakso Mercon Beranak Batok di Cikembar Sukabumi 

SUKABUMIUPDATE.com - Dengan alasan penghasilan lebih besar dan tidak diatur atasan, kedua Mamah Muda (Mahmud) ini lebih memilih berwirausaha dengan berjualan bakso ketimbang bekerja di orang lain. 

Mereka adalah Farida (35 Tahun) warga Kecamatan Cikembar dan Selly (34 Tahun) warga Kecamatan Warungkiara. Keduanya adalah pemilik atau owner bakso kelapa dan bakso mercon beranak dalam batok, yang saat ini sedang booming di Sukabumi.

"Ya, kalau jualan gini kan enak, kita tidak diatur oleh orang lain atau atasan, sementara untuk penghasilan jika dihitung perbulan bisa lebih dari penghasilan upah buruh pabrik," kata Selly ditemui sukabumiupdate.com, di warung baksonya di Kampung Kebon jeruk RT 04/03 Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (19/3/2019).

BACA JUGA: Bakso Mercon Beranak Dalam Batok di Cikembar Sukabumi, Penasaran?

Selly mengungkapkan, berdagang tidak seperti bekerja dipabrik yang jamnya kerja diatur. Ia juga mengaku sepat menjadi sales namun tidak lama. "Ya, karena banyak peraturan jadi saya lebih memilih keluar dan berwirausaha dengan cara jualan bakso," imbuhnya.

Bakso beranak dalam batok yang disajikan di warung bakso di Kampung Kebon jeruk RT 04/03 Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto: Ruslan AG

Sementara itu, Farida mengaku penghasilan dari berdagang bakso bisa melebihi upah buruh pabrik. Menurut dia, untuk saat ini pemasarannya terbilang mudah dengan adanya media sosial. 

"Saya mempromosikannya lewat Facebook serta menyediakan jasa delivery dan Allhamdulillah pembeli bertambah," ujar Farida.

Dari usahahnya ini mereka bisa meruap keuntungan hingga ratusan ribu perhari bahkan jika di hari libur mencapai Rp 1 Juta. Owner warung bakso memiliki tips sukses bagi para Ibu Rumah Tangga (IRT) yang ingin berwirausaha.

"Ya, kalau Tips dari kami sih hanya sedikit. Yaitu jika ingin berwirausaha harus sabar dan terus berusaha, jangan tiba-tiba kapok ketika barang yang kita jual sedikit pembeli karena pada dasarnya dinamika usaha itu naik turun," pungkas Farida.

 

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI