Sukabumi Update

DPESDM Kabupaten Sukabumi Persiapkan IKM Survive Hadapi Isu Pembangunan

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral (DPESDM) Kabupaten Sukabumi, terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan potensi Industri Kecil Menengah (IKM) Sukabumi. Baik berkaitan dengan desain kemasan, cetak kemasan, legalitas prodak halal, termasuk menyalurkan bantuan dari Kementrian Perindustrian.

"Di tahun 2019, peningkatan produk kualitas IKM nya 700 produk dari IKM produktif 8,9 persen. Semua upaya terus dijalankan, mudah-mudahan tiap tahun masih terus berlanjut," ujar Kasi Industri Hasil Tanaman Pangan dan Holtikultura DPESDM Kabupaten Sukabumi, Agung Citra kepada sukabumiupdate.com, Senin (13/5/2019).

BACA JUGA: DPESDM Kabupaten Sukabumi Lirik IKM Kreatif, Olah Sayuran Lebih Bernilai Ekonomis

Selain itu, kata Agung, DPESDM juga bekerjasama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi, dalam memberikan izin edar atau PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). Karena masih banyak IKM yang belum punya PIRT. 

"Ya kita berkolaborasi dengan DPESDM, di sana kita memfasilitasi atau menyediakan IKM yang perlu di fasilitasi PIRT. Prinsipnya izin untuk IKM itu diperingan. Berbeda dengan perusahaan besar harus ada izin MD, ML kalau IKM cukup dengan PIRT dan itu dikeluarkan Pemda dalam hal Ini Dinas Perizinan," paparnya.

BACA JUGA: DPW DPESDM Kabupaten Sukabumi Bekali Kaum Ibu dengan Usaha Tani Microgreens

Menurutnya fasilitasi itu penting untuk memproteksi IKM, sehingga kedepan mereka bisa bertahan (survive) di dunia global untuk bersaing, karena jika tidak didorong para pelaku IKM ini khawatir tidak memiliki daya saing. Apalagi sebentar lagi isu pembangunan sudah mulai masuk.

"Sebetulnya banyak hasil olahan IKM Kabupaten Sukabumi yang menonjol dan perlu dibranding lebih lanjut. Sehingga kedepan mereka mampu survive di tengah-tengah isu pembangunan atau tol bocimi sudah dibuka," jelasnya.

Kendala yang sering IKM hadapi, tambah Agung biasanya dari sisi pemasaran, modal, apalagi masih mikro rumah tangga, sehingga masih terbatas. "Termasuk tenaga kerjanya, sehingga harus terus di dampingi, termasuk di berikan pelatihan," pungkasnya.

Editor : Yusuf

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI