SUKABUMIUPDATE.com – Tiga hari jelang lebaran, sayur khas Indonesia, pete (petai) menghilang dari sejumla pasar di Kabupaten Sukabumi. Kalaupun ada, harganya melambung tinggi, saat ini dijual Rp 10 ribu per papan.
Kenaikan harga pete ini menambah daftar kenaikan harga sebagian besar kebutuhan di pasar jelang Idul Fitri. Di pasar tradisional Pangleseran, Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi. Disini pete sudah tidak dijual perikat, ditawarkan perpapan kepada konsumen dengan harga Rp 10 hingga Rp 15 ribu rupiah.
BACA JUGA: Harga Cabai Merangkak Naik, DPKUKM dan Disnak Kabupaten Sukabumi Sidak Pasar
Salah satu pedagang pete Edi Lesmana (38 Tahun) menuturkan, kenaikan harga pete terjadi sejak dua hari yang lalu, "Kalau bulan biasa harganya hanya Rp10 ribu tiga batang (satu ikat), masuk pertengahan bulan puasa, harganya Rp7,5 Ribu perbatang. Nah, sekarang mencapai Rp10 hingga 15 ribu perbatang." kata Edi kepada sukabumiupdate.com, Minggu (2/6/2019).
Harga Rp10 Ribu perbatang sambung Edi, untuk kualitas biasa, kalau pete dengan kualitas super mencapai Rp15 ribu perbatang. Pria yang kerap di sapa Odeh ini juga memprediksi harga pete akan terus melambung.
“Pasokannya terus berkurangnya dari petani, sudah seminggu terakhir pete tidak ada dan baru dua hari yang lalu. Biasanya menjelang H-1 harga pete akan naik. Tetapi, itu tergantung bagaimana banyaknya pasokan, kalau misalkan pasokan berkurang, diperkirakan harganya mencapai Rp20 sampai 25 Ribu perbatang. Lantaran, sekarang juga harganya terus naik, sementara barangnya susah," pungkasnya.
Editor : Yusuf