Sukabumi Update

Rest Area Puncak Rasa, Cara Warga Simpenan Menangkap Peluang Ekonomi CPUGGp

SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi meresmikan keberadaan rest area Puncak Rasa di Desa Sangrawayang. Rest area berkonsep tradisional dengan 100 persen nilai lokal yang ditawarkan bagi pengunjung.

Ini adalah upaya warga Simpenan yang difasilitasi oleh pemerintah daerah dan kecamatan menangkap peluang ekonomi ditengah booming Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp). Dengan dukungan dana P3K (Program Peningkatan Partisipasi Kecamatan) Simpenan sebesar Rp 980 juta, resta area yang berada di perbukitan yang menghadap laut Selatan Sukabumi ini akhirnya mulai beroperasi.

BACA JUGA: Puncak Rasa, Tempat Bersantai Menikmati Indahnya Geopark Ciletuh Palabuhanratu

"Ini Pokmas Kecamatan Simpenan yang mengelola, ide awalnya memang tahun 2017 lalu sudah banyak yang touring ke Geopark Ciletuh dan tidak sedikit yang merasa kelelahan, makanya tahun 2018 kita diskusi dengan pak Camat, maka dibangun lah rest area puncak rasa ini," ujar Dede Kurniawan (52 tahun) ketua Pokmas Kecamatan Simpenan, Selasa (30/7/2019).

Proses pembangunan Rest Area Puncak rasa tersebut, lanjut Dede, membutuhkan waktu sekitar 5 bulan dari target yang rencanakan yakni sekitar 7 bulan. Adapun fasilitas penunjang yang bisa gunakan wisatawan selain menikmati keindahan pemandangan gunung dan hamparan birunya laut Selatan Kabupaten Sukabumi kini ada mushola, area parkir dan sejumlah gezebo untuk beristirahat.

BACA JUGA: Pesona Alami dari Ketinggian Puncak Darma Geopark Nasional Ciletuh Palabuhanratu

10 lapak dagangan yang yang ditawarkan kepada pengunjung di rest area ini akan diisi produk lokal dari 7 desa yang ada di Kecamatan Simpenan. Ada olahan Asin, olahan Keripik, minuman buah, sendal hasil produk rumahan, kerajinan bunga dari bahan daur ulang sampah, makanan seafood olahan laut dan masih banyak lagi. 

“Pedagangnya adalah ibu ibu PKK dari 7 Desa yang masuk kecamatan Simpenan, Desa Cidadap, Loji, Sangrawang, Cibuntu, mekar asih, Kertajaya dan Cihaur,” sambung Ade.

BACA JUGA: Status Unesco Global Geopark Terancam? Simak Pengakuan Komisi X DPR RI dan Sekda Iyos

Rest area ini masih dalam tahan pengembangan, karena kedepannya akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung wisata, seperti  camping ground, spot swafoto selfie dan lainnya. Luas lahan keseluruhan 1.500 meter persegi, digunakan bangunan fisik rest area 600 meter persegi milik warga yang dikerjasamakan dengan Pokmas.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI