SUKABUMIUPDATE.com – Pembangunan dermaga kapal wisata di Teluk Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi segera dilakukan. Dermaga wisata ini akan dibangun di lahan seluas 6.400 meter persegi, lokasinya di sebelah barat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palangan Ciwaru, dan ditargetkan selesai pada tahun 2021 mendatang.
Sejak kemarin sosialisasi dan musyawarah ganti kerugian pengadaan tanah bagi pembangunan dermaga ini sudah digelar di Kantor Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas. “Hari ini masih ada pembahasan lanjutan untuk pembebasan lahan proyek dermaga Palabuhanratu wisata Palangpang,” jelas Taopik Guntur Rochmi, Kepala Desa Ciwaru, Kamis (5/9/2019).
BACA JUGA: Palabuhanratu Bakal Terkoneksi dengan Ciemas Lewat Transportasi Laut, Kapan?
Dia menjelaskan kebutuhan lahan untuk pembangunan dermaga ini akan menggunakan kurang lebih 5.000 meter persegi. Pembebasan lahan ini akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Dari informasi yang kami dapatkan dari pemprov dan pemkab, pelabuhan ini ditargetkan selesai pada tahun 2021 dan beroperasi pada 2022,” lanjut Taopik.
BACA JUGA: Menhub Targetkan Pelabuhanratu Berfungsi Maksimal 2019
Dikutip dari akun resmi Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Sekertaris Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Eki R Rizky menegaskan keberadaan Pelabuhan Palangpang ini akan memudahkan akses menuju kawasan wisata Geopark Ciletuh.
“Tidak hanya dapat dilalui melalui jalan darat saja, namun bisa melalui laut dengan konektivitas dari Pelabuhan Pengumpan Regional Pelabuhan Ratu menuju Geopark Ciletuh,” jelas Eki.
BACA JUGA: Menteri Luhut Sebut Dermaga Cikahuripan Cisolok Mangkrak Karena Salah Desain
Di tempat yang sama Kepala Bidang Transportasi Laut Dishub Jabar Wahyu Aji mengatakan pembangunan Pelabuhan Pengumpan Regional Pelabuhan Ratu saat ini tengah digenjot untuk mengejar target jadwal operasional. “Pelabuhan ini untuk penumpang bukan untuk barang, sebagai konektivitas dari DKI Jakarta-Banten-Pelabuhan Ratu-Geopark Ciletuh (Palangpan)-Pangandaran-Jawa Tengah dan sebaliknya,” pungkasnya.
Editor : Andri Somantri