Sukabumi Update

Bisnis Omzet Puluhan Juta, Petani Sukajadi Sukabumi Panen Cabai Rawit di Musim Kemarau

SUKABUMIUPDATE.com - Musim kemarau bukan menjadi kendala bagi petani cabai rawit di Kampung Leuwi Peuteuy, Kedusunan Tegal Panjang 1, Desa Sukajadi, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi untuk mengais rezeki.

BACA JUGA: Cerita Petani Bawang Merah Tegallega Sukabumi, Pernah Gagal Panen Gegara Hama Ulat

Seperti dilakukan Ejeb (42 tahun) yang kini tengah menanam cabai rawit di atas lahan persawahan dengan luas sekitar 1.600 meter persegi. Di atas lahan tersebut ada dua petak sawah berisi 3.000 pohon cabai rawit.

"Setiap datang musim kemarau, lahan tersebut ditanam cabai rawit, dan ini sudah tahun ketiga," kata Ejeb kepada sukabumiupdate.com, Jumat (15/11/2019).

BACA JUGA: Petani di Tegallega Sukabumi Panen Bawang Merah

Masih kata Ejeb, cabai rawit yang ia tanam sudah siap panen. Bahkan belum lama ini sudah dipanen satu kali di beberapa garis saja.

"Lumayan dapat tiga kuintal. Dari mulai tanam sampai panen, berumur 2,5 bulan, biasanya sampai dipetik atau dipanen hingga empat kali," jelasnya.

BACA JUGA: Empat Bulan Kekeringan, Petani Sukaresmi Cisaat Rugi Puluhan Juta

Ejeb mengaku mengandalkan modal sendiri sebesar Rp 2 juta. Uang itu ia belikan pupuk, obat-obatan tanaman, dan tentunya benih cabai. Lantaran kebun ia kelola sendiri, Ejeb tak harus mengeluarkan biaya upah kerja.

"Yang penting dalam perawatan sehari-hari ada sumber air untuk menyiram. Kalau tanaman palawija seperti cabai, mentimun dan buncis tidak begitu banyak memerlukan air seperti tanaman padi," tambahnya.

BACA JUGA: Panen Semangka, Petani Ciracap Raup Untung di Tengah Kemarau

Ejeb melanjutkan, biasanya pada tahun pertama dan kedua, ia menanam sebanyak 3.000 pohon dan menghasilkan sekitar dua ton cabai. Untuk harga jual tidak tetap. Tahun ini harga per kilogram ia jual Rp 15.000.

"Kemarin sempat menjual dengan harga Rp 15.000 per kilogram, namun sekarang harga jual menurun jadi Rp 12.000 per kilogram. Tahun pertama dan kedua pernah mencapai penjualan Rp 30 juta hingga Rp 40 juta. Kalau banyak barang di petani, kadang harga pun jadi menurun," pungkasnya.

Editor : Herlan Heryadie

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI