Sukabumi Update

Rp 45 Juta Per Meter Kemahalan, Mahasiswa Pertanyakan Biaya Sewa Ruko Pasar Pelita Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Sukabumi menggelar aksi unjuk rasa di Balai Kota Sukabumi, Rabu (27/11/2019).

BACA JUGA: Menteri Perdagangan Kunjungi Kota Sukabumi, Diawali Sarapan Laksa Lalu Tinjau Pasar Pelita

Aksi tersebut dilakukan untuk meminta penjelasan kepada Pemerintah Kota Sukabumi soal biaya sewa kios di Pasar Pelita yang dianggap terlalu memberatkan para pedagang.

"Aksi ini adalah aksi dari masyarakat, khususnya para pedagang yang berada di Pasar Pelita. Harga dari per meter ruko Pasar Pelita itu tidak rasional, Rp 45 juta itu tidak rasional," ucap Koordinator Aksi, Bayu Maulana Firdaus kepada sukabumiupdate.com.

BACA JUGA: Kebakaran Penampungan Pedagang Pasar Pelita Sukabumi, SPBU Ditutup Sementara

Bayu mengatakan, ada 86 orang pedagang yang nantinya akan mengisi kios di Pasar Pelita. Masih kata Bayu, harga Rp 45 juta per meter untuk satu tahun itu akan sangat memberatkan para pedagang.

"Bila kita kalikan 25 tahun, Rp 45 juta itu sekitar Rp 405 juta. Apakah pedagang mampu membayar Rp 405 juta untuk satu ruko di Pasar Pelita? Kan tidak rasional," jelasnya.

BACA JUGA: Video: Fahmi Bicara Tentang Pasar Pelita, Pedestrian dan PKL Jalan Ahmad Yani

Pantauan sukabumiupdate.com, sekitar pukul 09.50 massa aksi membubarkan dan kembali ke kampus Universitas Muhammadiyah Sukabumi. 

"Tapi saat kami aksi ke Balai Kota, Wali Kota Sukabumi tidak hadir, yang hadir hanya Sekda. Kami tidak ingin mempertanyakan itu ke Sekda," jelas Bayu.

BACA JUGA: Pengembang Pasar Pelita: Ini Proyek Sakit, Harus Banyak Bersabar

Sementara itu, Asda I Kota Sukabumi Andri Setiawan yang saat itu menemui massa aksi mengatakan, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi sedang ada kegiatan lain yang sudah diagendakan, sehingga menugaskan dirinya dan pihak Diskopdagrin untuk menerima.

"Tadinya mau dijelaskan, tapi mereka ingin diterima oleh pimpinan (Wali Kota)," singkat Andri.

Editor : Herlan Heryadie

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI