Sukabumi Update

Industri Wisata di Sukabumi Mulai Khawatir Dengan Tensi Politik Jelang Pilkada 2020

SUKABUMIUPDATE.com - Menatap tahun 2020 ini, Komisi Tetap Kadin Jabar Bidang Pariwisata sekaligus Direksi Hotel Augusta Sukabumi, Dadang Hendar memiliki resolusi dan harapannya tersendiri. Salah satunya harapan mengenai okupansi hotel yang semakin meningkat.

BACA JUGA: Optimisme Pegiat Wisata UGG Ciletuh Palabuhanratu Sukabumi di Tahun 2020

Dadang menilai, dunia usaha perhotelan tahun 2019 dirasa masih belum sesuai yang diharapkan, bahkan cenderung  ada penurunan yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sementara hari ini biaya operasional dan biaya perawatan hotel terus meningkat seiring dengan naiknya harga BBM, maupun tarif listrik.

"Otomatis harga lainnya terus meningkat, sehingga mengakibatkan banyak hotel yang ditawarkan untuk dijual atau di-take over pengelolaannya dengan pihak ketiga, dengan harga yang jauh dari menguntungkan. Secara jangka panjang, ini akan menjadi kesulitan bagi pengusaha," ujar Dadang kepada sukabumiupdate.com, Kamis (2/1/2020).

BACA JUGA: Puncak Darma Tak Seramai Sebelumnya, Pegiat Wisata: Penurunan Hampir 30 Persen

Faktor lainnya, sambung Dadang, agenda politik nasional, regional, maupun agenda politik lokal yang belum kondusif menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi wisatawan.

"Dengan gejolak politik sebagaimana kita ketahui, suka tidak suka, sangat berpengaruh terhadap okupansi hotel, belum lagi hadirnya villa-villa liar dan penginapan yang ilegal serta adanya perang harga murah antara hotel-hotel baru menjadikan persaingan menjadi tidak sehat," jelasnya.

BACA JUGA: Wisatawan Pantai Palabuhanratu Sukabumi Menurun, Balawista Ungkap Penyebabnya

Kemudian, masih kata dia, akses infrastruktur ke Sukabumi belum maksimal. Masih banyaknya kemacetan sangat berpengaruh pada menurunnya okupansi hotel. Ia berharap percepatan pembangunan infrastruktur Tol Bocimi, double track Kereta Api Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung segera direalisasikan.

"Seiring dengan pembangunan jalan tol tersebut untuk menghindari bottle neck. Diharapkan Pemkab Sukabumi juga melakukan perawatan dan peningkatan kualitas jalan yang sudah ada untuk disiapkan jadi jaringan jalan alternatif pada saat jalan tol sudah jadi. Tentunya apa bila Tol Bocimi selesai akan terjadi peningkatan jumlah kendaraan luar kota yang masuk ke Sukabumi," imbuhnya.

BACA JUGA: Cuaca Hingga Malam Tahun Baru di Sukabumi dan Palabuhanratu, BMKG: Ada Hujan Petir

Dadang juga berharap di tahun 2020 pemerintah pusat bisa lebih baik dalam mengendalikan harga, sehingga inflasi bisa lebih terkendali dari tahun 2019. Ia juga mengharapkan gejolak politik lebih stabil sehingga tidak mengganggu iklim investasi terutama di Sukabumi.

"Setelah Unesco meresmikan Ciletuh - Palabuhanratu Unesco Global Geoprak (CPUGG), diharapkan ada keseriusan semua pihak untuk bersinergi membangun dan mengembangkan pariwisata secara berkesinambungan dan konsisten, saling menguatkan, sehingga CPUGG menjadi destinasi wisata international yang sesungguhnya. Kalau itu tercapai, niscaya manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat," pungkasnya.

Editor : Herlan Heryadie

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI