Sukabumi Update

Spanduk "Lebih 100 Orang Dibunuh Polisi" Fans Bayern Soal Tragedi Kanjuruhan Viral

SUKABUMIUPDATE.com - Spanduk bertuliskan “Lebih 100 Orang Dibunuh Polisi” dalam bahasa Inggris yang dibentangkan Fans Bayern Munich viral, aksi itu menunjukkan simpati dan solidaritas terhadap suporter Arema FC, Aremania dalam mengenang tragedi Kanjuruhan

Melansir dari Suara.com, hal tersebut dilakukan saat mendukung Die Roten (julukan Bayern Munich) di Champions League, Rabu (5/10/2022).

Dalam pertandingan Bayern Munich vs Viktoria Plzen, supporter Bayern Munich membentangkan spanduk raksasa bertuliskan pesan kritik terhadap aparat keamanan dalam tragedi Kanjuruhan.

Spanduk raksasa yang dibentangkan fans Bayern Munich di tribun penonton itu bertuliskan "Lebih 100 Orang Dibunuh Polisi. Kami Mengenang Orang-orang yang Meninggal di Kanjuruhan."

Baca Juga :

Aksi fans Bayern Munich kian menambah kental dukungan insan sepak bola dunia terhadap insiden mengerikan yang terjadi pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022-2023 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) itu.

Sebelum fans Bayern Munich membentangkan spanduk berisi protes terhadap aparat, seluruh pemain dan ofisial Die Roten serta Plzen sama-sama mengheningkan cipta untuk para korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.

UEFA sebelumnya telah mengumumkan bahwa rangkaian matchday ketiga fase grup Champions League 2022-2023 akan diawali dengan mengheningkan cipta sebagai bentuk duka cita dan penghormatan atas salah satu tragedi paling mengerikan dalam dunia sepak bola itu.

photoSuporter masuk ke lapangan usai pertandingan Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. - (Istimewa)</span

Tragedi Kanjuruhan setidaknya menewaskan 131 orang dengan ratusan lainnya luka-luka. Melansir AFP, dari jumlah tersebut, 32 korban tewas adalah anak-anak yang salah satunya merupakan balita berusia tiga tahun.

Insiden itu menjadi tragedi sepak bola paling kelam di Indonesia dan salah satu yang paling mematikan di dunia.

Pemerintah kini telah membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan. Kapolri Listyo Sigit juga telah mencopot jabatan Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan kompetisi sepak bola profesional Indonesia dihentikan hingga evaluasi dan prosedur pengamanan ditingkatkan.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pecah setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya dalam laga pekan ke-11 BRI Liga 1 2022-023.

Baca Juga :

Beberapa suporter yang tidak terima dengan kekalahan perdana Arema FC dari Persebaya di Malang dalam 23 tahun terakhir pun menerobos masuk ke lapangan.

Kerusuhan pada akhirnya tidak terhindarkan meski dalam laga ini, suporter Persebaya yakni Bonek tidak hadir ke stadion dengan alasan keamanan.

Polisi kemudian melepaskan gas air mata yang dalam beberapa tangkapan kamera dan rekaman video, diarahkan ke tribun penonton.

Masa yang panik pun berhamburan dan mencari jalan keluar stadion. Banyak korban berjatuhan pada momen tersebut.

SUMBER: SUARA.COM

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI