Sukabumi Update

Mengenal Istilah ‘GOAT’ yang Disematkan Pada Messi Usai Raih Gelar Juara Piala Dunia

Istilah GOAT yang disematkan pada Lionel Messi. | Foto: PAPER Magazine/versus.uk.com

SUKABUMIUPDATE.com - Gelar Piala Dunia 2022 resmi didapatkan Argentina setelah drama adu penalti melawan Prancis dengan skor 4-2. Atas raihan tersebut, banyak netizen yang menyematkan kata GOAT (Greatest of All Time) atau pemain terbaik di dunia untuk Lionel Messi.

Dilansir dari Suara.com, sebelum merengkuh trofi paling prestisius dalam sepak bola itu, Lionel Messi kerap dibanding-bandingkan oleh rival abadinya, Cristiano Ronaldo.

 Kedua mega bintang itu memiliki karier yang begitu mentereng di level klub. Hampir semua gelar, baik dalam tim maupun individu, telah mereka dapatkan.

Baca Juga: Argentina Juara Piala Dunia 2022, Wali Kota Sukabumi: Nuhun Wa Messi

Hanya saja, sebelum Piala Dunia Qatar 2022, Messi dan Ronaldo sama-sama belum pernah meraih trofi ajang empat tahunan itu sepanjang karier mereka di Timnas negara masing-masing. Tak heran, saat Messi akhirnya berhasil mendapatkan gelar tersebut, ia langsung disematkan sebagai GOAT dalam olahraga sepakbola.

Istilah GOAT atau greatest of all time memang tidak hanya untuk sepakbola. Julukan pemain terbaik itu diperuntukkan bagi atlet yang dianggap sebagai master tak terbantahkan dalam olahraga yang ditekuninya.

Selain bakat luar biasa, untuk dianggap sebagai GOAT, atlet tersebut juga harus mempertahankan tingkat pencapaian tinggi yang konsisten.

Baca Juga: Belum akan Pensiun? Argentina Siapkan Jersey Lionel Messi untuk Piala Dunia 2026

Dikutip dari Goal, istilah GOAT dipopulerkan pada abad ke-20 oleh juara tinju kelas berat Muhammad Ali. Pada tahun 1964, Muhammad Ali menyatakan dirinya "the greates" atau yang terhebat setelah mengalahkan rivalnya Sonny Liston.

Istilah itu kemudian tersemat pada Ali sepanjang karirnya. Dia juga terkenal setelah mengalahkan George Foreman dengan KO pada tahun 1974.

"Semua orang berhenti berbicara sekarang. Perhatian! Sudah kubilang, semua kritikku, aku memberitahumu semua bahwa aku adalah yang terhebat sepanjang masa ketika mengalahkan Sonny Liston," kata Ali usai pertarungan yang dijuluki 'Rumble in the Jungle' itu.

Baca Juga: Lionel Messi Torehkan 9 Rekor Prestisius, Usai Argentina Jadi Juara Piala Dunia 2022!

"Sudah kubilang hari ini, aku masih yang terhebat sepanjang masa. Jangan pernah lagi mengalahkanku. Jangan pernah lagi mengatakan bahwa aku akan dikalahkan. Jangan pernah lagi menjadikanku underdog sampai aku berusia sekitar 50 tahun. Lalu kamu mungkin mendapatkanku," tutur Ali kala itu.

Seperti namanya, GOAT memang tidak hanya dianggap lebih baik dari semua orang sezamannya, tetapi juga lebih baik dari semua orang yang telah pergi sebelum mereka.

Hingga akhirnya, kini kata ‘GOAT’ kerap dipakai oleh banyak penikmat olahraga, terutama sepak bola, untuk menggambarkan kehebatan seseorang.

Baca Juga: Argentina Juara Piala Dunia 2022, Menang Adu Penalti Lawan Prancis

Namun, istilah ‘GOAT’ tak bisa diberikan begitu saja kepada seorang pemain atau atlet. Pasalnya, ada beberapa kualifikasi yang dipakai agar pemain tersebut mendapat titel tersebut.

Sebagai contoh Diego Maradona yang disematkan label itu karena kemampuannya menyihir mata penonton lewat skill olah bolanya.

Lalu ada Lionel Messi yang mendapat julukan tersebut karena permainannya yang menawan dan catatan apiknya di level klub dan tim nasional.

Baca Juga: 8 Fakta Menarik Usai Laga Argentina vs Australia, Messi Lampaui Rekor Maradona

Begitu pula dengan Cristiano Ronaldo yang mendapat label ‘GOAT’ karena kemampuannya memecahkan rekor demi rekor.

Tak hanya di sepak bola, kata ‘GOAT’ juga merambah ke olahraga lain, seperti Tom Brady untuk NFL, LeBron James untuk basket dan Rafael Nadal untuk Tennis.

Sumber: Suara.com

Editor : Ikbal Juliansyah

Tags :
BERITA TERKAIT