SUKABUMIUPDATE.com - Persib Bandung dan Persija Jakarta menjadi dua tim yang saat ini bersaing ketat di papan atas klasemen Liga 1 untuk gelar juara musim 2022/23.
Kedua tim berada di peringkat dua dan tiga di bawah PSM Makassar sebagai pemuncak klasemen. Anak asuh Thomas Doll kini telah mengoleksi 47 poin dari 24 laga yang dijalani. Sementara Persib Bandung berada di urutan tiga dengan 46 poin hasil dari 23 laga yang telah dijalani.
Uniknya kedua tim yang sama-sama berjuluk harimau yakni Maung Bandung (julukan Persib) dan Macan Kemayoran (julukan Persija) ini mengalami kekalahan menyakitkan di pekan ke-24 Liga 1.
Baca Juga: Peta Persaingan 3 Besar Klasemen Liga 1 Usai Persija Gagal Menang, PSM di Atas Angin
Keduanya sama-sama kena comeback dari lawannya masing-masing. Persib Bandung dikalahkan PSM Makassar 1-2 setelah sempat memimpin 0-1 di babak pertama.
Begitupun Persija Jakarta yang harus takluk oleh Bhayangkara FC 2-1 setelah sempat memimpin 0-1 di babak pertama.
Kekalahan tersebut menjadikan kedua klub gagal menggeser PSM Makassar di puncak klasemen Liga 1 dengan raihan 50 poin dari 24 laga yang dijalani.
Dan di pekan ke-25 nanti, dua harimau yang tengah terluka ini akan sama-sama menghadapi tim yang saat ini tengah berada di zona degradasi.
Baca Juga: 3 Blunder Asisten Wasit yang Rugikan Persib Bandung saat Menghadapi PSM Makassar
Persib Bandung akan menghadapi Rans Nusantara pada Minggu, (19/2/2023) di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.
Rans Nusantara kini menjadi tim juru kunci, Mereka baru mengemas 17 poin dari 24 laga yang dijalani. Selain itu, dalam empat laga terakhirnya Rans selalu menelan kekalahan.
Sementara Persija Jakarta di pekan ke-25 Liga 1 akan menghadapi Barito Putera, Rabu, (22/2/2023). Barito sendiri saat ini menjadi penghuni zona degradasi. Mereka barada di peringkat ke-16 klasemen sementara Liga 1 dengan raihan 22 poin.
Menarik ditunggu apakah kedua harimau yang memiliki nasib sama itu (Persib dan Persija) akan mampu bangkit di laga selanjutnya atau kedua akan kembali terluka oleh tim penghuni zona degradasi.
Editor : Dede Imran