SUKABUMIUPDATE.com - Karier Rafael Struick di Brisbane Roar sedang mengalami masa sulit. Pemain naturalisasi Timnas Indonesia ini sudah empat laga beruntun tidak mendapatkan menit bermain di Liga Australia. Media Vietnam, Soha, menyoroti situasi ini dan secara tidak langsung menyalahkan PSSI atas keputusan memanggil Struick ke Piala AFF 2024. Pemanggilan ini dianggap menghambat adaptasi sang pemain di klub barunya.
Rafael Struick bergabung dengan Brisbane Roar dari ADO Den Haag pada September 2024. Sejak saat itu, ia belum pernah bermain penuh untuk klubnya. Waktu bermain terpanjangnya adalah 59 menit saat Brisbane Roar bermain imbang 4-4 melawan Macarthur pada 30 November 2024. Setelah itu, ia hanya bermain setengah babak saat timnya kalah dari Melbourne City.
Baca Juga: Ole Romeny Resmi Jadi WNI, Timnas Indonesia Dapat Amunisi Baru di Lini Serang
Masalah semakin rumit ketika Struick dipanggil Timnas Indonesia untuk bertanding di Piala AFF 2024. Turnamen ini tidak termasuk dalam kalender FIFA, sehingga klub memiliki hak untuk menolak melepas pemainnya. Namun, Brisbane Roar, yang dimiliki oleh Bakrie Group dari Indonesia, mengizinkan Struick untuk bergabung dengan Skuad Garuda. Sayangnya, Timnas Indonesia gagal lolos dari fase grup, dan Struick sendiri tidak mencetak satu gol pun selama turnamen.
Sepulang dari Piala AFF, situasi Struick di Brisbane Roar berubah drastis. Ia hanya bermain beberapa menit dalam tiga pertandingan berturut-turut sebelum akhirnya dicadangkan dalam empat laga terakhir. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa pemanggilan ke timnas berdampak negatif pada posisinya di klub.
Baca Juga: Maciej Gajos Puji Perkembangan Egy Maulana Vikri: Dari Polandia ke Liga 1, Siap Kembali ke Timnas?
Keputusan untuk memanggil Struick ke Piala AFF bisa jadi menjadi bumerang bagi kariernya. Banyak liga di dunia tetap bergulir saat Piala AFF berlangsung, sehingga pemain yang meninggalkan klub untuk membela tim nasional bisa kehilangan kesempatan bermain secara reguler. Dalam kasus Struick, ia kehilangan dua pertandingan Brisbane Roar selama turnamen. Ketika kembali, persaingan untuk mendapatkan tempat di tim semakin ketat.
Pelatih Brisbane Roar tampaknya lebih mengandalkan pemain yang sudah terlibat dalam tim sejak awal musim. Akibatnya, Struick kini harus berjuang keras untuk mendapatkan kembali kepercayaan pelatih. Jika terus dicadangkan, bukan hanya kariernya di klub yang terancam, tetapi juga posisinya di Timnas Indonesia.
Baca Juga: Sjoerd Woudenberg Gabung Timnas Indonesia sebagai Pelatih Kiper? Ini Karier Kepelatihannya
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, sudah menegaskan bahwa ia lebih memilih pemain yang mendapatkan menit bermain reguler di klubnya. Jika Struick terus kehilangan tempat di Brisbane Roar, bukan tidak mungkin ia akan tersingkir dari skuad Garuda.
Situasi ini menjadi dilema bagi PSSI. Di satu sisi, mereka ingin memanggil pemain terbaik untuk membela timnas. Namun, di sisi lain, mereka juga harus mempertimbangkan dampaknya terhadap karier pemain di klub. Jika pemain kehilangan tempat di klub karena terlalu sering dipanggil timnas, hal ini justru bisa merugikan Timnas Indonesia dalam jangka panjang.
PSSI perlu lebih bijak dalam menentukan pemain yang dipanggil untuk turnamen di luar kalender FIFA. Beberapa solusi yang bisa dipertimbangkan adalah:
- Berkonsultasi dengan klub sebelum memanggil pemain, terutama jika pemain tersebut masih dalam tahap adaptasi di klub barunya.
- Memprioritaskan pemain yang sudah memiliki posisi stabil di klub agar mereka tidak kehilangan tempatnya saat kembali dari tugas timnas.
- Membangun komunikasi yang lebih baik dengan klub-klub luar negeri agar ada solusi terbaik bagi pemain yang dipanggil ke timnas.
Baca Juga: Ole Romeny: Penyerang Keturunan yang Siap Membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Bagi Rafael Struick, ia harus bekerja lebih keras untuk kembali mendapatkan tempat di Brisbane Roar. Jika situasi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin ia akan mempertimbangkan opsi pindah ke klub lain demi mendapatkan menit bermain yang lebih banyak.
Kasus Rafael Struick menjadi contoh bagaimana pemanggilan pemain ke timnas bisa berdampak negatif pada karier mereka di klub. PSSI dan klub-klub luar negeri harus lebih bijak dalam mengelola hal ini agar tidak merugikan pemain. Sementara itu, Struick harus segera membuktikan kemampuannya jika ingin tetap eksis di klub dan Timnas Indonesia.
Sumber : Suara.com
Editor : Maya Santika