Sukabumi Update

Jadi Ketua Askab PSSI, Apa Strategi Budi Azhar Memajukan Persepakbolaan Sukabumi?

SUKABUMIUPDATE.com - Budi Azhar terpilih menjadi Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Sukabumi periode 2019-2022 pada Kongres Luar Biasa (Extraordinary Congress) PSSI Kabupaten Bogor yang dilaksanakan di Gedung PLUT Cikembar, Minggu (13/1/2019).

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat, Koni dan para ketua dari 24 club sepak bola divisi utama.

Budi Azhar mendapatkan suara terbanyak dalam pemungutan suara yang digelar yaitu 17 suara. Sementara kandidat lainnya Suhariyadi hanya mendapatkan 7 suara.

BACA JUGA: Tanpa Lutfi dan Rizwan, Perssi Incar Poin Penuh Leg Kedua Lawan Persem Mojokerto

Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Sukabumi Budi Azhar menuturkan, memiliki visi untuk persepakbolaan yaitu maju dan mandiri dengan kembali menggiatkan kembali kompetisi-kompetisi internal berbagai kelas umur di Kabupaten Sukabumi setiap tahun.

"Hasil dari kompetisi itu akan naik ke tingkat provinsi yang akan diikuti setiap tahun. Dan kita setiap tahun selalu mengikuti program yang ada di Asprov PSSI Jawa Barat meskipun dengan keterbatasan-keterbatasan," ujar Budi.

Bersamaan dengan kompetisi ini bergulir, Askab PSSI Kabupaten Sukabumi juga fokus terhadap pengembangan sumber daya manusia. Dimulai dari wasit, pelatih dan pemain.

Hal yang lebih penting lainnya, kata Budi, dalam menjalankan program ini kepengurusan Askab PSSI Kabupaten Sukabumi harus solid.

BACA JUGA: Gara-gara Penalti, Perssi Gagal Raih Poin Penuh di Mojokerto

"Saya ingin kepengurusan ini solid, supaya bisa bekerja dan bekerjasama karena tidak bisa dilakukan oleh saya sendiri sebagai ketua," ungkapnya.

Disinggung mengenai anggaran dari Koni untuk Askab PSSI Kabupaten Sukabumi, Budi mengungkapkan, jauh dari pada cukup sebab cuma Rp 10 juta. Anggaran tersebut tidak cukup untuk pembinaan. Di tengah kekurangan ini, pengurus lah yang mencukupinya.

"Kita setahun organisasi yang besar yang memerlukan banyak orang Hanya Rp 10 juta yang kita dapatkan, jauh daripada cukup. Rp 10 juta itu hanya untuk rapat-rapat dan administrasi saja habis. Kita cukup banyak kekurangan," tukasnya.

Editor : Ardi Yakub

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI