SUKABUMIUPDATE.com - Semangat Adis Riswara (19 tahun), anak yatim asal Kecamatan Ciemas (kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi), tak pernah surut untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam mengolah si kulit bundar. Hobi bermain sepakbola yang ditekuninya sejak duduk dibangku Sekolah Dasar, mengantarkannya kini menjadi pemain Persikabbar Bandung Barat di Liga 3.
Pemain yang berposisi sebagai center back ini merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Rahmat (almarhum) dan Titin. Mereka dari Kampung Cirangkong Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Adis yang merupakan anak yatim sejak usia 2 tahun ini menceritakan awal mula ia mencintai dunia sepak bola. Memiliki postur tinggi 170 centimeter, Adis merupakan jebolan klub dari desa tempat kelahirannya, Persatuan Olahraga Ciwaru (Porciwa).
"Sejak SD sering ikut kejuaran O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional), begitu juga di SMP. Sekarang saya sekolah di SMAN 1 Ciemas, kelas 12. Waktu kelas 10 ikut SSB di MC Sukabumi, tahun 2019 ikut kejuaraan FJL Liga Askot di Tangerang, waktu itu bergabung dengan Garuda junior, alhamdulillah lolos 4 besar," kata Adis Riswara kepada Sukabumiupdate.com, Senin 24 Januari 2022.
Meski pada tahun 2020 penyelenggaraan olahraga khususnya Sepak Bola harus vakum karena mewabahnya Covid-19, namun Adis tetap gigih berlatih hingga akhirnya ia lolos seleksi Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat dari Kabupaten Sukabumi, yang rencananya akan dilaksanakan tahun 2022.
Adis Riswara bersama pemain dan ofisial Persikabbar yang berhasil meraih juara ketiga Liga 3 Seri 2 Jawa Barat. - (Istimewa)</spanSelain itu, di penghujung tahun 2021, awal karirnya untuk menjadi pesepak bola profesional resmi dimulai kala ia dikontrak oleh klub Liga 3 Persikabbar Bandung Barat.
"Pada akhir 2021, saya ditawari main di Persikabbar, hingga saat ini. Persikabbar tahun ini juara ketiga liga 3 seri 2 Jawa Barat serta lolos ke seri 1. Mudah-mudahan ini awal yang baik untuk mengembangkan karir di dunia sepak bola. Mohon doa nya untuk warga Pajampangan, Sukabumi," pungkasnya.
Editor : Denis Febrian