Sukabumi Update

Farhat Abbas Berniat Buat Sayembara untuk Buktikan Bunda Corla Transgender

Farhat Abbas Berniat Buat Sayembara untuk Buktikan Bunda Corla Transgender (Sumber : Instagram)

SUKABUMIUPDATE.com - Isu Bunda Corla adalah seorang transgender kembali menjadi sorotan. Setelah Nikita Mirzani, kini giliran Farhat Abbas yang meyakini jika rumor tersebut benar adanya.

Farhat Abbas bahkan mengatakan jika gerak-gerik, suara, gerannya menunjukan jika Bunda Corla adalah seorang transgender.

"Saya nggak kenal dia (Bunda Corla), tapi dari gaya bicaranya, suaranya, gerakannya, itu kelihatan," ujar Farhat Abbas di kanal YouTube Cumicumi baru-baru ini seperti melansir dari Suara.com.

Baca Juga: Mayat Wanita Tanpa Busana di Sungai Cipelang Sukabumi, Ketua RW Sebut Ada Luka

Tayangan aksi Bunda Corla di media sosial dirasa cukup bagi Farhat Abbas untuk membenarkan rumor transgender.

"Apa yang dia lakukan itu bukan budaya kewanitaan," kata Farhat Abbas.

Farhat Abbas sampai memunculkan ide sayembara untuk membuktikan isu transgender Bunda Corla.

Baca Juga: Heboh Botol Miras di Setda Palabuhanratu Sukabumi, Ini Respons Bupati

"Apa perlu kita buat sayembara? Siapa yang bisa menemukan bukti bahwa dulu dia laki-laki gitu," tutur Farhat Abbas.

Isu status Bunda Corla sebagai transgender diungkap Nikita Mirzani saat mereka berseteru. Ia menyebut perempuan asal Medan tidak punya anak kandung karena dulunya laki-laki.

"Anak dia itu adopsi. Dia punya anak dari temannya. Bagaimana dia bisa melahirkan, orang rahim saja dia nggak punya," beber Nikita Mirzani.

Baca Juga: Kenali 6 Bahasa Tubuh Wanita, Tanda-Tanda Dia Jatuh Cinta Padamu

Nikita Mirzani sampai menantang Bunda Corla untuk membuktikan ucapan tentang statusnya sebagai transgender.

"Ayo kita sama-sama ke rumah sakit. Kita cek apa itu kelaminnya asli atau buatan," kata Nikita Mirzani.

Farhat Abbas sebelumnya juga melayangkan somasi ke Bunda Corla atas pembuatan konten digital yang menurut dia sama sekali tidak mendidik.

"Saudara Corla kerap menyampaikan kata-kata vulgar atau kalimat yang tidak pantas dan tidak sopan dengan menyebutkan kata-kata binatang, kelamin laki-laki maupun perempuan, yang dapat ditonton dan diakses oleh khalayak ramai (publik), termasuk anak-anak remaja yang masih tergolong anak di bawah umur," jelas Farhat Abbas.

Sumber: Suara.com

Editor : Reza Nurfadillah

Tags :
BERITA TERKAIT