Sukabumi Update

Cerita Mistis Terowongan Lampegan Cianjur, Nyi Sadea Hingga Kakek Bongkok

Banyak cerita misteri Terowongan Lampegan salah satunya kisah Nyi Sadea, penari ronggeng yang hilang misterius di tempat itu | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Terowongan Lampegan memang menyimpan banyak kisah mistis salah satunya tentang sosok Nyi Sadea yang konon hilang secara misterius di terowongan kereta api tertua di Indonesia ini.

Terowongan Lampegan sendiri merupakan sebuah terowongan peninggalan masa kolonial yang berlokasi di Desa Cibokor, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat.

Terowongan yang memiliki panjang awal 686 meter ini dibangun pada tahun 1879 hingga 1882 oleh Staatspootwegen dengan tujuan untuk mewujudkan jaringan kereta api dari barat sampai ke timur Pulau Jawa.

Baca Juga: Deretan Misteri Gunung Gede Pangrango, Hulu Wano na Pakuan

Jalur rel tersebut digunakan pemerintah Hindia Belanda untuk mengangkut hasil bumi dari satu kota ke kota lainnya. Terowongan ini dibangun dengan menembus bukit besar di Gunung Kencana.

Hingga saat ini, Terowongan Lampegan masih berdiri kokoh dan masih dilintasi kereta Api Siliwangi relasi Sukabumi Cipatat.

Di balik itu semua, terowongan kereta api ini menyimpan banyak cerita misteri salah satunya yaitu cerita mengenai hilangnya penari ronggeng bernama Nyi Sadea.

Baca Juga: 6 Cerita Misteri Gunung Salak, Mitos Kerajaan Gaib Hingga Kerap Telan Korban Jiwa

Dikutip dalam buku “Kisah Tanah Jawa” volume 1, cerita Nyi Sadea ini telah menyebar dari mulut ke mulut sejak lama. Nyi Sadea dikatakan hilang secara misterius saat menggelar pertunjukan di dekat terowongan tersebut.

Terowongan Lampegan | Foto: Twitter/@jalaksanaTerowongan Lampegan | Foto: Twitter/@jalaksana

Nyi Sadea merupakan sosok gadis cantik dan berprofesi sebagai penari ronggeng yang telah terkenal di tanah Priangan.

Banyak laki-laki baik pribumi maupun bangsawan Belanda yang ingin mempersuntingnya. Namun, kebanyakan dari mereka hendak menjadikan Nyi Sadea sebagai istri kedua.

Baca Juga: Misteri Goa Pojok Lawang, Saudara Ketiga Goa Kutamaneuh dan Situ Kubang Sukabumi

Kala itu, Nyi Sadea mengadakan pertunjukan bersama rekannya di dekat terowongan Lampegan. Menjelang tengah malam setelah Nyi Sadea selesai tampil hujan turun sangat deras.

Akibatnya, Nyi Sadea dan rekannya berteduh di dalam terowongan dengan beberapa orang belanda.

Tiba-tiba Nyi Sadea seperti ada yang memanggil dan muncul cahaya dari dalam terowongan. Nyi Sadea pun menghampiri sumber cahaya tersebut yang mirip seperti lampu pijar.

Ia mengajak dua orang Belanda untuk menemaninya menuju cahaya tersebut. Namun, saat di tengah terowongan, muncul kabut yang menyebabkan Nyi Sadea lenyap begitu saja.

Baca Juga: 13 Fakta Goa Kutamaneuh Sukabumi, Peristirahatan Prabu Siliwangi Sampai Johny Indo

Dua Belanda yang menemani Nyi Sadea pun langsung lari ketakutan. Sejak saat itulah cerita mengenai hilangnya Nyi Sadea terus diperbincangkan hingga saat ini.

Selain itu, Menurut cerita yang beredar, dipercaya jika bukit yang dijadikan terowongan Lampegan merupakan sebuah kerajaan jin dengan penguasanya yakni Rajamandala, sesosok lelembut yang menyerupai kakek-kake bongkok dengan mengenakan sarung yang disampirkan ke bahunya.

Cerita-cerita mistis terowongan Lampegan juga diperkuat dengan kabar yang menyebut jika pada masa pengerjaan terowongan ini memakan banyak korban jiwa dari pihak pekerja.

Baca Juga: 7 Mitos Bunga Wijaya Kusuma, Datangkan Jodoh Hingga Kesayangan Nyi Roro Kidul

Mengingat pekerjaan ini sangat berat lantaran di masa itu belum ada teknologi cangging untuk menggali sehingga penggalian dilakukan dengan cara manual.

Semua cerita mistis tersebut terus menyebar dari mulut ke mulut dan menambah angker lokasi itu.

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT