SUKABUMIUPDATE.com - Penyanyi dan penulis Fiersa Besari diketahui tergabung dalam pendakian ke Puncak Carstensz, Mimika, Papua, bersama dengan pendaki lainnya yang berangkat pada akhir Februari 2025.
Namun, pendakian tersebut diwarnai oleh duka karena dua pendaki perempuan senior yaitu Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia akibat hipotermia saat akan menuruni puncak Cartenz pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Pada Senin, 3 Maret 2025, pelantun celengan Rindu itu memberikan kabar bahwa dirinya dan beberapa rekan yang tergabung dalam pendakian tersebut dalam keadaan baik-baik saja melalui postingan di Instagram.
Baca Juga: Manajer Ungkap Kondisi Fiersa Besari, Duka Pendakian Puncak Carstensz
Dalam postingan tersebut Fiersa Besari mengucapkan belasungkawa kepada Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono yang meninggal dunia ketika mendaki bersama dengannya dan rekan yang lain.
“Dalam tulisan ini, saya ingin memberikan ucapan belasungkawa yang terdalam. Turut berduka cita atas pulangnya Bu Lilie Wijayati Poegiono (Mamak Pendaki) dan Bu Elsa Laksono. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga Bu Lilie dan Bu Elsa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya,” tulis Fiersa Besari dikutip pada Senin, (3/03/2025).
Penyanyi berusia 40 tahun itu meminta maaf kepada banyak orang yang sempat khawatir padanya dan baru memberi kabar mengenai situasi di Carstensz. Ia menjelaskan bahwa saat itu keadaannya tengah syok mendengar berita duka dua pendaki senior yang ikut rombongannya.
“Saat ini, saya dan Furky Syahroni baru tiba kembali di Timika, Papua Tengah (3 Maret 2025) setelah tertahan di YV terkait cuaca buruk yang berdampak pada lalu lintas helikopter (satu-satunya akses resmi ke YV untuk saat ini adalah helikopter). Kondisi kami Alhamdulillah stabil,” ungkapnya.
Fiersa Besari menceritakan kronologi tambahan mengenai meninggal Lilie dan Elsa di Puncak Carstensz. Ia mengatakan bahwa dua pendaki senior itu berbeda tim pendakian dengannya.
"Saya tergabung dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Sementara Bu Lilie dan Bu Elsa tergabung dalam tim yang terdiri dari empat orang (beda tour operator). Kami ditemani para guide. Selain kamu dan tamu-tamu WNA, hari itu (28 Februari 2025) ada juga tamu dari pihak Balai Taman Nasional yang turut mendaki," ucapnya.
Baca Juga: Fiersa Besari Tergabung di Rombongan Pendaki Puncak Carstensz yang Meninggal
Fiersa Besari dan Furky Syahroni baru mengetahui Lilie dan Elsa beserta tiga korban lainnya terjebak di tebing begitu tiba di basecamp YV pada 28 Februari 2025 pukul 22.48 WIT. Ia baru mendapatkan kabar dua pendaki senior itu meninggal pada 1 Maret 2025 sekitar pukul 04.00 WIT.
"Kaget dan sedih, tapi bersama orang-orang di YV, mengontak korban yang terjebak dengan menggunakan HT agar tetap merespons, sampai akhirnya mereka dijemput oleh para relawan--baik lokal ataupun internasional--pada tanggal 1 Maret 2025. Alhamdulillah ketiganya selamat, meski sempat kritis," katanya.
Sang penyanyi juga menjelaskan bahwa Puncak Carstensz memiliki medan tebing cukup curam dengan ketinggian 600-an meter. Bahkan, basecamp Yellow Valley berada di ketinggian 4.200 MDPL, sementara Puncak Jawa ada di ketinggian 4.884 MDPL. Hal itulah yang menjadikan Carstensz Pyramid berbeda dari gunung Indonesia lainnya.
Maka dari itu, para pendaki harus pandai menggunakan alat-alat mendaki, seperti tali untuk naik dan turun sebagai prosedur keselamatan. Berdasarkan penjelasan Fiersa Besari bahwa tantangan pendakian di atas ketinggian 4.000 MDPL dan dalam keadaan cuaca buruk tidak boleh diam terlalu lama karena rentan terkena hipotermia.
Fiersa Besari mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu dan meminta pihak-pihak di luar sana untuk memberikan penghormatan kepada kerabat Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono yang berduka.
Editor : Octa Haerawati